Geisz Chalifah Bela Anies Sebut Interpelasi Formula E Bodong, Ferdinand: Orang Ini Melecehkan Sekali!
Ilustrasi-Gedung DPRD DKI (Foto:VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisaris Ancol Geisz Chalifah membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dari interpelasi yang diajukan dua fraksi DPRD DKI Jakarta, PSI dan PDIP. Geisz bilang, interpelasi merupakan cara menjegal Anies yang elektabilitasnya meroket karena berhasil dalam program kerja.

"Kmpg Akuarium sdh diresmikan, Jakarta International Stadium tinggal hitungan bulan, banyak proyek akan tuntas di 2021 & 22. Ini bahaya, terlebih bila Formula E terlaksana di bln Juni.ekektabilitasnya akan tinggi. Harus dijegal, cari cara utk menjatuhkan," tulis Geisz sambil menambahkan tagar #InterpelasiBodong di laman Twitter-nya, @GeiszChalifah dikutip Jumat, 27 Agustus.

Kicauan Geisz di aplikasi berlambang burung biru ini mendapat tanggapan dari Ferdinand Hutahaean. Mantan politisi Demokrat yang kerap mengkritik Anies ini tidak setuju dengan Geisz. 

Menurut Ferdinand, menyertakan tagar interpelasi bodong sama dengan menuduh 33 anggota DPRD DKI --yang setuju interpelasi Anies--juga bodong.

"sama saja orang ini menuduh 33 Anggota DPRD yang mengusulkan interpelasi tersebut juga adalah bodong. Ini masuk kategori ujaran kebencian, fitnah dan hoax," tulis Ferdinand pada @FerdinandHaean3, Jumat, 27 Agustus.

"Interpelasi ini jelas aturannya, hak anggota Legislatif. Orang ini melecehkan sekali.!" tambahnya lagi. 

Tangkap layar Twitter Ferdinand 

Sebelumnya, Ferdinand juga mengkritik petinggi partai politik di DPRD DKI Jakarta karena tidak memberikan dukungan atas interpelas Formula E.

Dirinya heran, kenapa ketua umum partai politik di luar PSI-PDIP tidak memberikan dukungan untuk interpelasi ini.

"Interpelasi yang akan bergulir di DKI Jakarta ini kemungkinan besar akan mentok di Paripurna krn mayoritas Anggota Dewan msh mendukung Gubernur. Tapi setidaknya, publik akan mendengar pandangan umum Fraksi ttg Anies. Kita tandai pendukung kegelapan APBD DKI, JGN PILIH 2024," terang Ferdinand di Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3 dikutip VOI, Jumat, 27 Agustus.

Ferdinand menambahkan, dasar dari interpelasi jelas berangkat dari temuan BPK mengenai Formula E yang berpotensi menimbulkan kerugian APBD DKI. Lalu, kenapa ketua umum partai politik tidak mendukung hal ini?

"Apa kabar para Ketum tak punya harga diri politik? Murah sekali harga politikmu hanya sebatas HARAPAN PALSU maju bersama Gubernur Tak Mampu Kerja yg membuat APBD gelap gulita? Hanya gara2 harapan palsu, interpelasi pun tak kau dukung. Duhhh..!! Jadi Ketum koq ngga punya harga.!" sindiri Ferdinand.