MEDAN - PT Astra International Tbk (ASII) yakin mampu bersaing di bisnis dompet elektronik (e-wallet) yang tengah marak dibuat oleh kalangan perbankan maupun non-bank. Keyakinan Astra didasari pada jumlah pelanggan perseroan yang mencapai lebih dari 50 juta.
Hal tersebut tentunya, bisa menjadi patokan Astra ke depannya dalam hal penetrasi pasar. Presiden Komisaris PT Astra Digital Arta (AstraPay) Margono Tanuwijaya menjelaskan, berdasarkan survei pasar, potensi penggunaan dompet elektronik sangat besar.
BACA JUGA:
Komisaris AstraPay: potensinya masih sangat besar
"Meskipun saat ini sudah ada lima pemain utama, namun potensinya masih sangat besar dan Astra juga memiliki daya tarik tersendiri," kata dia dalam acara Grand Launching AstraPay, Rabu 15 September kemarin.
Lebih lanjut Margono menjelaskan, hal yang membedakan Astra dengan penyelenggara dompet elektronik lainnya adalah ekosistem Astra yang cukup besar. Selain lebih dari 50 juta pelanggan, perseroan melihat bahwa pengguna dompet elektronik di tempat lain juga akan memakai AstraPay.
Di Indonesia, berdasarkan sebuah survei, satu orang bisa menggunakan hingga empat dompet elektronik. Astra pun sudah menyiapkan strategi dalam bersaing dengan penyedia dompet elektronik lainnya.
Menurut Margono, AstraPay tidak hanya sekadar menggunakan strategi promosi berupa pemberian cashback ataupun yang lainnya. Namun, hal terpenting adalah adanya kemudahan dalam pemakaian dan keamanan data.
"Hal terpenting adalah Astra memiliki kekuatan ekosistem berupa jaringan Astra di seluruh Indonesia. Ekosistem ini yang menjadi modal utama AstraPay untuk bisa melakukan penetrasi, tanpa harus melakukan bakar uang secara masif," jelasnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) AstraPay Melisa Muza Rusli mengatakan, pada tahap awal, AstraPay akan digunakan di dalam ekosistem Astra. Adapun ekosistem tersebut adalah jaringan Federal International Finance (FIF) Group, Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Finance (TAF), dan Maucash.
"AstraPay juga bisa digunakan di 2.300 outlet divisi Astra otomotif, keuangan dan lainnya. AstraPay juga bisa menerima pembayaran dari 7,5 juta merchant," papar dia.
Setelah terkoneksi dengan ekosistem Astra, AstraPay juga berkeinginan terkoneksi dengan e-commerce. Pasalnya, kolaborasi dengan e-commerce menjadi hal yang penting. Karena itu, AstraPay saat ini berkeinginan untuk menjadi pemain dompet elektronik yang besar, sehingga bisa menarik e-commerce untuk berkolaborasi.
"Saat ini, AstraPay memiliki 2,3 juta registered user. Dalam tiga tahun, kami berharap bisa mencapai 15 juta pengguna," kata dia.
AstraPay adalah produk dompet elektronik dari Astra yang berfungsi sebagai technology enabler dari produk-produk digital yang dikembangkan di dalam Grup Astra. AstraPay memiliki fitur direct payment untuk produk pembayaran angsuran dari layanan Grup Astra.
AstraPay juga telah terintegrasi dengan sistem pembayaran moda transportasi umum, seperti MRT Jakarta dan Transjakarta. Selebihnya, AstraPay juga dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, PDAM, TV kabel, BPJS, pajak, hingga beli pulsa atau paket data.
Selain Astra, saat ini sudah ada beberapa perusahaan lain yang menyediakan layanan dompet elektronik. Salah satunya adalah Gojek yang memiliki dompet digital, GoPay. Lalu, ada PT Visionet Internasional melalui OVO, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melalui Mandiri e-Cash, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melalui Yap!, PT Dompet Digital Indonesia (DANA), ShopeePay, PT Fintek Karya Nusantara melalui LinkAja, hingga Sakuku dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Punya 50 Juta Pelanggan di Indonesia, AstraPay Siap Saingi Gopay, OVO, DANA, ShopeePay hingga LinkAja
Selain Dompet Digital Terbesar di Indonesia , ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!