Ditemukan Buah Positif COVID-19, Kiwi Tetap Gas Ekspor ke China
Ilustrasi kiwi Zespri. (Wikimedia Commons/Walter Grassroot)

Bagikan:

MEDAN - Beberapa waktu yang lalu ditemukan kiwi produksi Zespri, Selandia Baru ke China yang positif COVID-19. Meskipun demikian, eskpor tetap dilakukan seperti biasa.

Kepala Eksekutif Zespri Dan Mathieson memberikan klarifikasi terkait kasus buah positif COVID-19. Menurutnya, pekerjaan dengan pihak berwenang sedang berlangsung dan semua tes Covid-19 berikutnya negatif.

BACA JUGA:


Pengiriman Buah Kiwi dengan Protokol Kesehatan Ketat

Sementara beberapa dampak jangka pendek diperkirakan, ekspor buah kiwi produksi Zespri tetap berlanjut seperti biasa, katanya.

"Semua pengiriman ke China telah diproses sesuai dengan protokol standar, termasuk pengujian COVID-19 dan desinfektan untuk memberikan kepastian tambahan. Ini adalah proses yang sama yang telah diikuti oleh semua impor sebelumnya ke China," jelasnya mengutip Stuff 27 September.

"Tim kami di China juga bekerja keras dengan mitra kami untuk memastikan kepercayaan tetap terjaga, proses kesehatan dan keamanan pangan industri kami yang kuat dipahami dan bahwa segala dampak pada penjualan diminimalkan," sambungnya.

Mathieson mengatakan, industri buah Kiwi Selandia Baru mematuhi standar keamanan yang ketat. Hingga saat ini, belum ada laporan kasus COVID-19 di perkebunan maupun gudang penyimpanan.

Pada Hari Jumat, Zespri mengatakan telah meluncurkan 'rencana manajemen darurat', setelah sejumlah buahnya dinyatakan positif terkena virus dan stok ditarik dari beberapa rak supermarket China.

Dalam email ke industri buah Kiwi, Mathieson mengkonfirmasi buah Zespri yang positif tersebut berasal dari pengiriman bulan lalu. Dan, semua tes berikutnya kembali negatif.

Buah yang dinyatakan positif itu dikirim dari Tauranga pada 16 Agustus, setelah sehari sebelum ditemukan wabah terbaru COVID-19 di Selandia Baru. Itu telah dites negatif untuk COVID-19 di Shanghai, dan 'disinfeksi sesuai protokol bea cukai China standar sebelum dibersihkan dan didistribusikan'.

Tes positif berasal dari buah yang dipegang oleh distributor lapis kedua di Provinsi Hefei, provinsi tetangga Jiangsu.

Sementara, mengutip RNZ, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sangat tidak mungkin orang dapat tertular COVID-19 dari makanan atau kemasan makanan selama pandemi, China telah menerapkan pedoman keamanan pangan COVID-19 yang ketat. Ini termasuk pengujian produk impor.

Direktur agribisnis dan pemasaran makanan Universitas Lincoln Nic Lees mengatakan, pihak berwenang China secara aktif mencari setiap kemungkinan jalur COVID-19, sehingga deteksi semacam itu tidak jarang terjadi di sana. Menurutnya, tidak mungkin ada tingkat kesadaran yang tinggi dari deteksi ini di China.

"Saya pikir apa yang kita lihat adalah, otoritas China sangat ketat dalam hal bagaimana mereka melihat semua sumber yang mungkin tentang bagaimana Covid bisa masuk ke negara itu," sebutnya.

Untuk diketahui, pekan lalu Stuff mengutip Global Times menyebut sampel buah kiwi Selandia Baru yang dijual di supermarket di Provinsi Jiangsu, China dinyatakan positif dalam tes COVID-19.

Global Times melaporkan buah tersebut telah diuji positif pada Hari Rabu dan otoritas kesehatan setempat segera bekerja untuk mengidentifikasi "kontak dekat dan sub-kontak".

"Langkah-langkah pengendalian telah diambil untuk kontak dekat sementara sampel asam nukleat dari 14 staf dan sampel lingkungan yang terpapar batch buah kiwi ini telah diambil, hasil tes semuanya negatif".

Pihak berwenang mendesak orang-orang yang pernah ke supermarket, atau yang mengonsumsi atau menangani buah dari toko antara 12 dan 23 September, untuk mematuhi langkah-langkah protokol kesehatan.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Sempat Ada Buah yang Positif COVID-19, Ekspor Kiwi ke China Tetap Berlanjut

Selain Buah Positif COVID-19, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!