Cuaca di Bali Panas Terik Bikin Gerah, BMKG Sebut Suhu Mencapai 34 Derajat Celcius
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

BADUNG-  Cuaca di Pulau Bali cukup panas dan gerah pada beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu cuaca di Bali cukup panas dan mencapai 30-34 derajat celcius.

"Berdasarkan data suhu udara maksimum umumnya terjadi pada siang atau tengah hari di Bali dalam lima hari terakhir ini berada dalam kisaran 30 (hingga) 34 celcius," kata prakirawati BBMKG Wilayah III Denpasar Kadek Setiya Wati dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Oktober.

BMKG menjelaskan pada bulan Oktober, posisi semu tahunan matahari berada di Belahan Bumi Selatan (BBS). Akibatnya daerah yang terletak di sebelah selatan ekuator akan mendapatkan intensitas penyinaran matahari yang tinggi dan akibatnya suhu udara meningkat.

Kondisi gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara. 

"Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut, dan apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung, suasana akan lebih terasa gerah," papar Setiya Wati.

Sedangkan di wilayah perkotaan terutama di kota besar umumnya memiliki suhu udara yang lebih panas dibandingkan bukan wilayah perkotaan. Sementara itu, catatan kelembapan udara menunjukkan sebagian besar wilayah Bali berada pada kisaran 58 persen dan  94 persen yang termasuk berkelembapan tinggi.

Untuk fenomena udara gerah sebenarnya adalah fenomena biasa. Berdasarkan historis data pada periode Oktober hingga November, suhu udara maksimum rata-rata di Bali umumnya berada pada rentang 31 hingga 33 celcius. 

"Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menjelang hujan, karena udara lembap melepas energi panas yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan oleh radiasi matahari," ujar Setiya Wati.

BMKG mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan stamina sehingga tidak terjadi dehidrasi dan iritasi kulit. 

"Banyak minum dan makan buah segar sangat dianjurkan, termasuk memakai tabir surya sehingga tidak terpapar langsung sinar matahari yang berlebih," ujar Setiya Wati.

Sementara itu, Nonik, warga Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, mengaku cuaca di Bali belakangan memang panas.

"Iya panas banget, malam juga, untung kemarin malam hujan. Iya kalau panas aku banyak minum air putih dingin," ujar Nonik.