Sejarah dan Makna Telur Paskah
Ilustrasi foto (Filip Baotic/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Hari Raya Paskah tak hanya diperingati lewat ibadah. Paskah terkait dengan banyak tradisi menarik. Jika ada satu hal yang sama dalam tradisi Paskah, itu adalah telur Paskah. Seperti apa sejarah telur Paskah dan bagaimana umat Kristiani memaknainya.

Tak hanya disantap. Telur Paskah biasanya juga dihias dengan cat berwarna-warni. Selain itu telur Paskah juga banyak disajikan dalam bentuk cokelat.

Dilansir Coles.com.au, tradisi makan dan menghias telur rebuh di hari Paskah telah dimulai sejak ratusan tahun lalu di Timur Tengah. Keyakinan itu didasari temuan telur burung unta berhias di Afrika yang telah berumur 60 ribu tahun.

Setelah dari Timur Tengah, tradisi telur Paskah meluas ke Eropa Timur. Di sana, tradisi ini diadopsi oleh Gereja Ortodoks.

Di tahun 1870-an, masyarakat Eropa memulai tradisi menghias cokelat berbentuk telur ayam. Selanjutnya, pada abad ke-19, cokelat berbentuk telur Paskah mulai muncul di Prancis dan Jerman.

Melanjutkan tradisi di Jerman, saat Inggris dipimpin Ratu Victoria, mereka memerbarui tradisi cokelat telur Paskah dalam bentuk telur mainan. Mainan itu ditutupi kain satin dan diisi dengan hadiah Paskah.

Makna telur Paskah

Masyarakat zaman dulu menganggap telur Paskah sebagai simbol kelahiran kembali. Mereka juga memakannya untuk merayakan kedatangan musim semi.

Mereka meyakini musim semi sebagai waktu di mana Dewa Matahari telah kembali usai musim dingin. Bagi umat Kristen di masa lampau, telur ayam yang dicat bukan cuma sekadar hiasan tapi juga mengandung banyak simbol.

Dalam warna, misalnya. Merah dilambangkan sebagai darah Kristus. Atau perihal bentuk. Cangkang telur melambangkan makamnya.

Kegiatan memecah cangkang, bagi umat Kristiani adalah simbol pengingat kebangkitan Kristus dari kematian. Pun dengan tradisi menggulung telur Paskah yang merupakan lambang dari penggulingan batu di luar kuburan Kristus di Yerusalem.

Adapun alasan lain kenapa telur dikaitkan dengan Paskah adalah karena selama ratusan tahun orang Kristen dilarang makan segala jenis produk hewani, termasuk telur ayam selama pra-Paskah.

Pra-paskah adalah masa 40 hari umat Kristen wajib menjalani puasa sebagai refleksi dari kehidupan mereka jelang Paskah. Nah, di hari Paskah itulah mereka akan menyantap telur sebagai bentuk perayaan yang menandai akhir pra-Paskah.

*Baca Informasi lain soal PASKAH atau baca tulisan menarik lain dari Detha Arya Tifada.

MEMORI Lainnya