Produksi Migas Perusahaan Milik Konglomerat Arifin Panigoro Ini Turun 7 Persen di Kuartal III 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Medco Energi)

Bagikan:

JAKARTA - Realisasi produksi minyak dan gas bumi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sepanjang 9 bulan pertama tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Realisasi produksi minyak dan gas bumi Medco pada Januari-September 2021 tercatat sebanyak 93 juta barel setara minyak per hari. Realisasi itu lebih rendah 7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Perusahaan milik konglomerat Arifin Panigoro ini menyatakan, rendahnya produksi migas pada tahun ini disebabkan oleh perpanjangan waktu henti pada kuartal kedua dan rendahanya permintaan gas domestik selama diberlakukannya pengetatan aktivitas masyarakat.

Namun, pada periode tersebut biaya produksi migas MEDC tercatat pada level 9,3 dolar AS per barel setara minyak. Sementara itu, perseroan mencatat belanja modal untuk segmen migas sebesar 31 juta dolar AS digunakan untuk pengembangan beberapa proyek minyak dan gas bumi (migas) migas di South Natuna Sea Block B PSC.

Pekerjaan pengembangan itu akan berlanjut hingga 2022, dengan gas pertama di lapangan Hiu diharapkan pada kuartal II 2022, gas pertama di Proyek Belida Extension pada kuartal IV 2022 dan minyak pertama di lapangan Forel dan gas di lapangan Bronang diharapkan pada kuartal IV 2023.

Di samping itu, sepanjang kuartal III 2021, MEDC telah mendapatkan perpanjangan kontrak kerja sama (PSC) selama 20 tahun untuk Blok Senoro-Toili (Senoro) efektif mulai Desember 2027.

"Saya senang melaporkan satu lagi periode dengan hasil yang lebih baik. Harga komoditas tetap fluktuatif, tetapi masih pada tingkat yang baik dan permintaan gas domestik terus pulih setelah lockdown ekonomi akibat COVID-19," ujar CEO Medco Energi Roberto Lorato dalam keterangan resminya, dikutip Senin 20 Desember.

Dia juga menyebut, pengajuan akuisisi aset ConocoPhillips di Indonesia akan memperkuat posisi MedcoEnergi di Asia Tenggara, dan menghasilkan sinergi dengan operasi perusahaan di Sumatera, serta mendukung strategi perubahan iklim kami.

Sementara itu, Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, pihaknya cukup puas dengan realisasi kinerja yang telah dicatatkan sepanjang periode tersebut.

"Saya senang melihat peningkatan kinerja MedcoEnergi dan dukungan pemangku kepentingan kami untuk perpanjangan PSC Senoro-Toili. Akuisisi Corridor kini memperkuat posisi MedcoEnergi," jelasnya.