Indonesia Punya Potensi Bauksit Nomor 6 Dunia, DPR: Perlu Sinergi PLN dan Inalum Agar Tidak Ketergantungan Impor Alumunium
Ilustrasi. (Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Kading meminta pemerintah untuk mendorong PLN dan Inalum mempercepat produksi aluminium dalam negeri agar tidak lagi bergantung pada impor.

Menurutnya, sebagai negara dengan potensi bauksit nomor 6 di dunia, Indonesia dinilai mampu memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus melakukan impor dari luar negeri.

"Produksi Inalum 250 ribu ton sementara kebutuhan seluruh Indonesia sekitar 700 ribu ton per tahun, artinya masih ada kebutuhan sekitar 500 ribu ton," ujar Kading dalam keterangannya, Senin, 7 Februari.

Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong instansi dan lembaga terkait untuk melakukan sinergi. Misalnya seperti yang terjadi di PT Inalum (Persero), salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri peleburan aluminium tersebut, memerlukan dukungan tambahan energi listrik untuk dapat meningkatkan produksinya.

"Memperbesar produksi ini kuncinya adalah di pembakarannya dan sebagainya dari PLN oleh karena itu kita akan dorong PLN dan Inalum untuk melakukan percepatan," lanjut Kading.

Agar ke depan Indonesia dapat segera merdeka dari impor aluminium bahkan bila perlu, menurut dia, Indonesia bisa melaksanakan ekspor aluminium ke depannya.

Untuk mendukung rencana tersebut, Kading menugkapkan Komisi VII DPR RI rencananya akan membentuk tim yang bertugas untuk mengawal percepatan peningkatan produksi aluminium.

"Komisi VII rencananya akan membentuk semacam tim pengawas agar mengawal percepatan ini, memperbesar produksi alumunium," tutupnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga juga mengatakan hal yang sama yakni pihaknya mendorong sinergi antara PT Inalum dengan PT PLN dalam hal penyediaan sumber daya listrik guna memenuhi kebutuhan daya listrik yang dapat menunjang peningkatan kapasitas produksi PT Inalum.

Ia mengungkapkan, hilirisasi produk alumuniun saat ini dinilai sudah cukup bagus, meski sebagian besar bahan alumuniun masih bergantung pada impor. Untuk itu, pemanfaatan bauksit sebagai bahan mentah dari alumunium yang merupakan salah satu sumber daya dengan cadangan yang besar yang dimiliki Indonesia perlu ditingkatkan.