MEDAN - Kabar gembira bagi pecinta "koin micin". Unifaction Foundation, perusahaan pembuat blockchain, mengumumkan bahwa Shibarium Shiba Inu versi testnet segera diluncurkan tahun ini. Namun, jadwalnya belum ditentukan. Perusahaan itu mengumumkan melaui Medium.
Perlu diketahui, Unifaction Foundation menyebut bahwa Layer 2, teknologi mirip blockchain, Shibarium akan segera diuji coba. Meski Shibarium yang bakal diuji coba merupakan versi testnet, hal ini merupakan kabar gembira bagi para Shiba Army (komunitas penggemar token Shiba Inu).
BACA JUGA:
“Kami masih melanjutkan pengembangan Shibarium, teknologi Layer 2 dalam kemitraan kami dengan Shiba Army. Ini memungkinkan transaksi cepat berbiaya rendah yang dioptimalkan untuk bermain game. Meskipun skala proyek belum memungkinkan untuk merilis jadwal yang pasti, versi kedua dari private testnet Shibarium sudah aktif,” tulis akun media sosial Twitter Unification Foundation pada 6 Februari.
Sesuai dengan Road Map Shiba Inu
Seorang pengembang blockchain dengan nama samaran “Eric” di Discord mencoba meyakinkan khalayak bahwa teknologi untuk traksaksi kripto itu akan diuji coba dalam skala privat dalam waktu dekat. Hal tersebut tak berselang lama setelah Ryoshi, pengembang Shiba Inu, mencatat bahwa Shibarium tengah dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan road map.
Lalu, Apa Itu Shibarium Shiba Inu?
Shibarium merupakan nama sebuah sistem transaksi mirip blockchain yang berada di atas blockchain Ethereum. Teknologi ini disebut sebagai Layer 2 yang memungkinkan transaksi tidak secara langsung menggunakan blockchain Layer 1, yaitu blockchain Ethereum. Jadi, proses transaksi dilakukan secara berlapis. Pertama, transaksi diadakan di Layer 2 kemudia, dengan final settlement tercatat di Layer 1 secara permanen.
Sebagai informasi, teknologi ini mulai marak sejak dua tahun belakangan. Hal itu serupa dengan protokol Lightning Network yang digunakan terpadu dengan blockchain Bitcoin serta Litecoin. Tujuannya adalah mempercepat transaksi dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jaringan Ethereum secara langsung.
Native tokenyang digunakan di Shibarium bukanlah SHIB seperti yang diharapkan, tetapi token lain yakni BONE. Ryoshi menerangkan, SHIB memang tidak digunakan sebagai native token, supaya tidak ada konsentrasi kepemilikan SHIB.
Token BONE sendiri merupakan token tata kelola asli (native governance token) ShibaSwap, yaitu sebuah decentralized exchange (DEX) yang diluncurkan tahun lalu. BONE digunakan di dalam DEX tersebut untuk memfasilitasi likuiditas, staking, dan swapping, yang jadi pelengkap token SHIB. Pemegang BONE bisa berpartisipasi dalam tata kelola untuk memutuskan bagaimana platform berfungsi.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Shiba Inu Segera Luncurkan Shibarium, Kabar Gembira Buat Shib Army, Nih!
Selain Kripto Shibarium, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!