Agung Podomoro Milik Konglomerat Trihatma Haliman Genjot Proyek-Proyek Baru Hingga Mampu Meraih Marketing Sales Rp2,7 Triliun di 2021
Foto: Dok. Agung Podomoro Land

Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti milik konglomerat Trihatma Haliman, Agung Podomoro terus membangun proyek properti di beberapa wilayah di Jawa maupun luar Jawa. Ini dilakukan perseroan demi membantu percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19 sejak 2020.

Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya mengatakan jika perusahaan berupaya menjadikan tantangan sebagai peluang terus bertumbuh. Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, Agung Podomoro bergerak taktis menghadirkan proyek baru dan berinovasi dalam mengembangkan proyek existing.

"Kami bersyukur Agung Podomoro menjadi booster percepatan pemulihan ekonomi nasional. Minat tinggi dan kepercayaan konsumen terhadap proyek properti baru dan percepatan pembangunan yang kami lakukan di beberapa daerah di Indonesia mendorong marketing sales perusahaan pada 2021 sebesar Rp2,7 triliun. Nilai tersebut melampui target perseroan pada tahun lalu sebesar Rp2 triliun," ujar Agung dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 18 Februari.

Pembangunan proyek-proyek unggulan Agung Podomoro terus dikebut sebagai bentuk komitmen dan konsistensi perusahaan terhadap kebangkitan sektor properti. Salah satu proyek unggulan di Bogor Jawa Barat yakni Kota Podomoro Tenjo yang diluncurkan saat puncak pandemi pada pertengahan 2020 menjadi penyumbang terbesar hingga 29 persen dari total marketing sales Agung Podomoro pada tahun lalu.

Kota mandiri yang dibangun di lahan seluas 650 hektare terjual lebih dari 3.000 unit. Tidak hanya itu, juga dikembangkan Podomoro Park Bandung dan Podomoro City Deli Medan. Dua proyek baru yang memberi kontribusi masing-masing sebesar 22 persen dan 14 persen.

Baru-baru ini, Agung Podomoro memperkenalkan Bukit Podomoro Jakarta hunian premium di Jakarta yang telah menyumbang 7 persen marketing sales perusahaan. Selain itu ada Pakubuwono Spring dengan kontribusi 8 persen, Podomoro Golf View sebesar 5 persen, dan Grand Taruma Karawang dengan kontribusi 4 persen.

"Jauh sebelum pandemi, Agung Podomoro telah menghadirkan produk sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan pendekatan dan riset terhadap preferensi masyarakat, Agung Podomoro jeli melihat kebutuhanmasyarakat sehingga dapat menyediakan solusi kebutuhan properti masyarakat masa kini sebagai smart developer," tutur Agung.

Tidak hanya itu percepatan pembangunan proyek di Indonesia yang dilakukan Agung Podomoro menjadi solusi kebutuhan properti masyarakat dan menjadi booster pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.

Sebab, industri properti merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Pertumbuhan sektor ini dapat menopang pertumbuhan 175 industri turunan lainnya yang berkorelasi dengan industri properti sehingga dapat membantu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pascapandemi.

Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja menjelaskan strategi pengembanganyang dilakukan Agung Podomoro turut menciptakan multiplier effect khususnya di masa pandemi melalui terbentuknya sentra ekonomi di lokasi-lokasi proyek Agung Podomoro termasuk penyerapan tenagakerja.

Dia mengatakan wilayah Jakarta Timur saat ini tengah mengalami fase sunrise dengan pertumbuhan harga tanah paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini ditopang pembangunan infrastruktur yang masif seperti jalan tol, LRT, MRT, dalam beberapa tahun belakangan.

Tidak hanya itu, rencana pembangunan rencana pembangunan infrastruktur jangka panjang dalam beberapa tahun ke depan juga dipercaya akan mendongkrak nilai investasi di kawasan ini.

Hal ini, yang mendorong produkproperti Bukit Podomoro Jakarta sangat diminati, meskipun baru diperkenalkan pada akhir 2021.