Sidak Minyak Goreng Jokowi Vs Lutfi Beda Hasil, Andre Rosiade: Stok Ada Kalau Mendag Turun ke Lapangan
Anggota Komisi VI Andre Rosiade. (Foto: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng di pasaran masih terjadi hingga saat ini. Hal ini dikuatkan dengan hasil sidak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperlihatkan bahwa minyak goreng tidak dapat dijumpai di pasar ritel modern. Sementara, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan stok minyak goreng di pasaran melimpah.

Anggota Komisi VI Andre Rosiade mengakan bahwa hasil sidak yang berbeda antara Presiden Jokowi dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menunjukan bahwa stok ada dipasaran kalau Menteri Perdagangan melakukan sidak ke lapangan.

"Barang itu melimpah kalau Pak Mendag turun sidak (ke lapangan). Setelah Pak Mendag pergi barang itu hilang," katanya kepada VOI, saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 15 Maret.

Andre menjelaskan dirinya akan menanyakan langsung mengenai masalah kelangkaan dan harga minyak goreng yang belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yakni harga minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, harga minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan harga minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.

"Untuk menghadapi rapat hari ini, saya sudah memerintahkan staf saya untuk keliling cari barang. Hasilnya kalau di ritel modern barang enggak ada. Kalau di warung, pasar ada. Tapi barang itu Rp20 ribu per liter. Jadi intinya pemerintah belum punya solusi. Makanya kita akan bicara hari ini dengan Mendag," ucapnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sempat mengecek langsung keberadaan minyak goreng di pasar tradisional maupun minimarket. Hal ini dilakukannya pada Minggu, 13 Maret di Yogyakarta.

Saat itu, Jokowi sempat mendatangi sebuah minimarket di kawasan Pasar Kembang. Di sana, eks Gubernur DKI Jakarta itu langsung menuju ke tempat minyak goreng tapi dia melihat tak satupun yang tersedia.

Dari pelayan minimarket itu, Jokowi akhirnya tahu stok minyak goreng memang masih langka di tengah masyarakat.

Selain mengunjungi toko swalayan, Presiden juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta. Di kedua pasar tersebut, Presiden menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp14.000 per liter hingga Rp20.000 per liter.

Namun, tingginya harga minyak goreng juga tidak menjamin ketersediaan adanya stok. “Barang ada, tapi mahal ya,” ucap presiden mengomentari tingginya harga minyak goreng.

“Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi,” kata pedagang.

Usai Presiden Jokowi mendatangi sejumlah lokasi untuk mencari minyak goreng, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden akan segera memutuskan langkah yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat. Sebab, masalah kelangkaan seperti ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut.

"Hal ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sehingga dengan demikian direncanakan setelah kembali dari acara IKN ini, Presiden akan mengadakan rapat intern untuk segera memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini," ujar Pramono dalam keterangan persnya di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sidak ke ritel modern Mendag dapati setok melimpah

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Alfamidi dan Lotte, pada Senin 14 Maret kemarin. Dari sidak tersebut, Mendag mendapati masih tersedianya minyak goreng di kedua ritel tersebut.

Dari foto dokumentasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) bahkan terlihat Mendag Lutfi sedang berada di 'hadapan' jejeran minyak goreng. Hal itu terjadi saat Mendag Lutfi mengunjungi Lotte Grosir Kelapa Gading.

Adapun minyak goreng yang tampak pada gerai ritel modern tersebut adalah merek Bimoli, Sania, dan Tropical. Selain itu, tampak pula minyak goreng SunCo, meski terlihat jumlahnya tidak begitu banyak.

Saat mengunjungi Alfamidi yang juga berada di kawasan Kelapa Gading, Mendag juga masih mendapati ketersediaan minyak goreng. Merek minyak goreng yang dilihat Mendag Lutfi di Alfamidi tersebut adalah merek Rose Brand.

"Pantauan kami di Alfamidi Kelapa Gading menunjukkan minyak goreng tersedia bagi masyarakat. Kementerian Perdagangan terus berupaya memastikan pasokan minyak goreng selalu tersedia bagi masyarakat, salah satunya lewat ritel-ritel modern," kata Mendag.

"Di Alfamidi Boulevard Kelapa Gading tersebut, minyak goreng dijual dalam kemasan dua liter. Harga minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp14.000 per liter untuk kemasan premium," imbuhnya.