Pendaftaran MyPertamina Hari Pertama, <i>Website Error</i> Hingga Tak Bisa Akses Kode OTP di Aplikasi
Foto: Dok. Pertamina

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah warganet mengeluhkan baik aplikasi maupun website MyPertamina sering mengalami gangguan.

Berdasarkan pemantauan VOI.id pada website pertamina, muncul keterangan jika saat ini sedang tahap optimalisasi dan meminta pengguna untuk bersabar.

"Hi sobat Pertamina, terimakasih sudah mendaftar. Saat ini kami sedang melakukan optimalisasi, sabar ya kami akan segera kembali," bunyi keterangan pada website yang diakses Jumat 1 Juli.

Tangkapan layar website MyPertamina

Hal yang sama juga terjadi pada aplikasi MyPertamina yang terpantau tidak bisa mengirimkan kode One Time Password (OTP) saat akan mendaftar.

Sejumlah pengguna Twitter juga terlihat sempat mengeluhkan aplikasi MyPertamina eror saat akan mengirimkan kode OTP.

"Trus bagaimana kita rakyat miskin ngisi pertalite jika aplikasi error begini, mypertamina #mypertamina #pertalite #404," cuit pemilik akun @nurdien_ardhi94.

Tangkapan layar aplikasi MyPertamina

"Mypertamina gimana ya verifikasi aja error mulu, benerin dulu sih aplikasinya @pertamina," tulis pemilik akun @xeungyouna.

Sebelumnya , Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pembelian BBM jenis Pertalite maupun Solar masih tetap dilakukan seperti biasa selama masa pendaftaran.

Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki.

“Dimulai pada 1 Juli pendaftaran akan dibuka hingga 30 Juli 2022. Pada masa pendaftaran dan transisi ini, masyarakat masih tetap bisa membeli Pertalite dan Solar, namun kami tetap mendorong masyarakat agar mendaftarkan kendaraan dan identitasnya. Kami juga tegaskan kembali, tidak wajib memiliki aplikasi MyPertamina, namun wajib mendaftar di website subsiditepat.mypertamina.id, dan ini khusus untuk kendaraan roda empat,” kata Irto.

Irto memastikan pelaksanaan pendaftaran melalui website bukan untuk menyulitkan masyarakat, namun untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.