Jhonlin Agro, Perusahaan Kelapa Sawit Milik Haji Isam yang Mau IPO Raup Rp366,8 Miliar Ini Baru Bisa Bagi Dividen di 2024, Kenapa?
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) baru akan membagikan dividen pada 2024 dengan persentase maksimal 20 persen dari laba bersih. Hal ini dipublikasikan perseroan dalam prospektusnya.

Unit usaha milik Haji Isam itu berencana akan membagikan dividen kas kepada pemegang saham JARR pada 2024 hasil laba bersih 2023 dengan dua ketentuan.

Pertama, laba bersih setelah pajak dividen antara Rp50 miliar sampai dengan Rp100 sebanyak-banyaknya 15 persen. Kedua, laba bersih di atas Rp100 miliar akan dibagikan sebagai dividen sebanyak-banyaknya 20 persen.

Adapun Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, dengan tunduk pada persetujuan pemegang saham melalui RUPS Tahunan.

"Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham," tulis manajemen dalam prospektus dikutip, Kamis 21 Juli.

Sebagai informasi, sampai dengan prospektus ini dibuat Perseroan belum pernah melakukan pembayaran dan pembagian dividen. Selain itu, penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi antara lain:

- Laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas, kesempatan bisnis

- Faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi

Sepanjang kuartal I 2022, Jhonlin Agro mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar Rp1,29 triliun. Penjualan bersih ini melesat 12.433 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp10,3 miliar.

Peningkatan ini terutama akibat peningkatan volume penjualan FAME sebesar Rp1,09 triliun, seiring dengan beroperasinya pabrik pengolahan Biodiesel perseroan pada September 2021. Perseroan juga mengeluarkan produk baru, yakni Palm Faaty Acid Distillate (PFAD), Crude Glycerin (CG), dan Fatty Matter.

Meningkatnya penjualan perseroan ini juga turun meningkatkan beban pokok penjualan menjadi Rp1,16 triliun di kuartal I/2022, dari Rp5,71 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski beban pokok meningkat, calon emiten berkode saham JARR ini mencetak peningkatan laba bruto dari Rp4,6 miliar di kuartal I 2021, menjadi Rp128,9 miliar di kuartal I 2022.

JARR juga tercatat mampu membalikkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp7,8 miliar di kuartal I 2021, menjadi laba tahun berjalan sebesar Rp80,2 miliar di tiga bulan pertama 2022. Peningkatan ini diakibatkan adanya peningkatan laba usaha sebesar Rp109 miliar.

Sebagai informasi, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,2 miliar (1.222.950.000) saham, dengan nilai nominal Rp100.

Saham ini mewakili sebanyak-banyaknya 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana. Rencananya, IPO JARR bakal ditawarkan ke masyarakat dengan harga Rp250-Rp300 setiap saham. Dengan harga tersebut, maka JARR diperkirakan akan mampu mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp366,8 miliar.