Jokowi Ingin Indonesia Ekspor Beras, Bulog: Sebenarnya Berpeluang, Tapi...
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia disebut sebagai negara produsen beras terbesar kedua di dunia setelah China. Apalagi, Indonesia sudah berhasil untuk melakukan swasembada beras selama tiga tahun sejak 2019.

Keberhasilan ini yang mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeinginan agar Indonesia bisa mengekspor beras untuk membantu krisis pangan. Lalu, apakah Indonesia mempunyai peluang untuk mengekspor beras?

Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto mengatakan, sebenarnya Indonesia berpeluang besar untuk melakukan ekspor beras. Apalagi Indonesia juga dicatatkan sebagai negara produsen beras terbesar kedua di dunia.

Namun, lanjut Budi, kebutuhan di dalam negeri akan beras juga besar. Sebab, konsumsi karbohidrat tertinggi di Indonesia adalah beras.

"Kita sebenarnya berpeluang untuk melakukan ekspor. Jangan lupa juga Indonesia itu sebenarnya merupakan produsen terbesar kedua di dunia untuk beras. Hanya saja memang konsumsi kita tinggi," katanya dalam diskusi virtual, Jumat, 19 Agustus.

Budi mengatakan jika nantinya Indonesia melakukan ekspor, beras yang dipilih adalah jenis yang hanya ada di Indonesia. Sedangkan negara tujuan ekspor adalah Arab Saudi atau Malaysia.

"Kita orientasikan nanti ekspor beras yang kita lakukan adalah beras-beras yang memang khusus yang ada di Indonesia. Misalnya Pandan Wangi, Rojolele dan Mentik Wangi atau beras mentik yang memang barangkali itu tidak ada di dunia. Itu tantangan ke depan bagaimana Bulog bisa membuka peluang ekspor ke negara-negara yang memang membutuhkan," ujarnya.

Harapan Bulog ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keinginannya agar Indonesia dapat mengekspor beras untuk membantu krisis pangan yang dihadapi dunia saat ini. Keinginan tersebut berangkat dari Indonesia yang telah berhasil swasembada beras sejak 2019.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022, disiarkan dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Kita mendapatkan sertifikat penghargaan dari International Rice Research Institute untuk sistem ketahanan pangan kita dan swasembada beras ini yang harus kita pertahankan dan kita tingkatkan. Sehingga tidak hanya swasembada beras, tetapi nanti bisa ekspor beras ikut mengatasi kelangkaan pangan di beberapa negara," katanya, Kamis, 18 Agustus.