Kabar Gembira, Menaker Ida Fauziyah Beri Sinyal UMP 2023 Naik
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberi sinyal positif terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023.

Kendati demikian, Ida enggan merinci berapa persen kenaikannya.

"Ya ada (kenaikan) beberapa persen," katanya kepada wartawan, Minggu, 30 Oktober.

Saat ini, kata Ida, pihaknya sedang dalam tahap perembukan guna menyerap aspirasi para pekerja atau buruh yang menuntut adanya kenaikan upah di tahun depan.

Lebih lanjut, Ida mengatakan, Kemenaker melalui Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri pun telah menjalin komunikasi dengan para buruh untuk memfinalkan bersaran kenaikan upah minimum 2023.

"Sekarang dalam proses, saya sudah minta ke Bu Dirjen untuk mendengar aspirasinya para buruh, sekarang dalam proses finalisasi pandangan dan aspirasi tersebut," jelasnya.

Buruh Tuntut Kenaikan Upah 13 Persen di 2023

Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal menuntut kenaikan upah minimum tahun 2023 sebesar 13 persen. Apalagi kenaikan harga BBM di tahun ini memicu kenaikan harga telah dirasakan dampaknya oleh kaum buruh.

Setidaknya, kata Iqbal, ada tiga item kebutuhan yang kenaikannya sangat memukul buruh.

Pertama, makanan dan minuman, kedua transportasi, dan ketiga adalah perumahan atau sewa kontrakan.

"Kami menolak bila kenaikan upah minimum menggunakan PP 36," ujar Iqbal.

Adapun yang menjadi dasar tuntutan kenaikan upah 13 persen adalah nilai inflansi dan pertumbuhan ekonomi. Inflansi diperkirakan 6,5 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,9 persen. Jika ditotal didapatkan angka 11,4 persen.

Ditambah nilai produktivitas, maka sangat wajar jika kenaikan tahun 2023 adalah 13 persen.

Pihaknya meminta pemerintah dan Apindo tidak bermain-main dengan alasan pandemi, dan resesi global untuk menjadi dasar kenaikan UMK 1-2 persen.

"Ancaman resesi belum begitu mengancam Indonesia. Ukurannya sederhanaa. Pertumbuhan ekonomi masif positif," tegas Said Iqbal.