Cerita Bank Muamalat ‘Kuasai’ Area Strategis Ambasador Cs dengan Aset Rp64 Triliun
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Operasional dan Digital PT Bank Muamalat Tbk Wahyu Avianto mengatakan, kinerja perseroan kian moncer dengan masuknya pemegang saham pengendali baru, yakni Badan Pengelola Keuangan Haji.

Menurut dia, indikasi tersebut tampak pada rasio permodalan yang melonjak hingga 30 persen. Level tersebut jauh di atas angka kecukupan minimal yang hanya di kisaran 12 persen.

“Kemudian aset kami saat ini mencapai Rp64 triliun,” ujarnya dalam peluncuran program baru Muamalat di Jakarta, 3 Agustus.

Wahyu mengungkapkan, jika aset tersebut tergolong jumbo untuk bank syariah di Indonesia.

Pasalnya, industri perbankan berbasis Islami di Tanah Air belum semasif lembanga keuangan konvensional.

Sebagai analogi, bos Muamalat itu memberikan komparasi sederhana bagi para nasabah yang datang di acara tersebut.

“Aset Rp64 triliun itu bapak/ibu, kalau untuk membayangkan gedung (kantor pusat) Bank Muamalat ini nilainya Rp1 triliun atau Rp1,5 triliun dengan tinggi 20 lantai. Nah, (nilai aset Muamalat) itu sama seperti seluruh gedung yang ada di Jalan Satrio Jakarta ini. Mulai dari Kedubes Malaysia, Hotel Manhattan, Kuningan City, Mal Ambasador itu (punya) Muamalat semua. Nah itu kira-kira ada 60 gedung, seperti itu,” jelasnya.

Mengutip laporan kinerja perseroan kuartal I/2023 diketahui bahwa bank syariah pertama di Indonesia ini sukses membukukan laba Rp16,4 miliar, tumbuh 7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Torehan apik itu disokong oleh penyaluran pembiayaan sebesar Rp19,4 triliun, tumbuh 2,4 persen yoy. Adapun, outstanding pembiayaan pada kuartal ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2022.

Lalu, Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 41,3 persen per 31 Maret 2022 menjadi 42,47 persen pada akhir Maret 2023.

Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp45,5 triliun di mana dana murah (Current Account and Saving Account/CASA) tercatat sebesar Rp21,4 triliun.