7 Tips Mengatur Keuangan Untuk Freelancer
Ilustrasi freelancer (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Bagi anda yang bekerja byproject harus tahu tips mengatur keuangan untuk freelancer. Pasalnya, tidak semua freelancer bisa mengatur keuangan dengan baik mengingat mereka tidak punya pendapatan bulanan sebagaimana yang didapatkan oleh pekerja kantoran.

Freelancer kerap melakukan pemborosan dari upah yang diberikan di awal project, dan mengalami kesulitan finansial setelah project selesai. Di sisi lain seorang freelancer juga tidak selalu memiliki pendapatan tetap karena bergantung dengan project yang dikerjakan.

Tips Mengatur Keuangan Untuk Freelancer

Untuk mengantisipasi kesulitan finansial, ada beberapa tips keuangan yang bisa diterapkan oleh para freelancer yakni sebagai berikut.

  1. Bayar Kebutuhan Pokok di Awal

Sistem upah yang diterima freelancer berbeda-beda, namun kebanyakan mereka menerima 50 persen gaji di awal project dan sisanya di akhir. Jika demikian maka sangat dianjurkan bagi para freelancer untuk membayar tagihan pokok yang diperlukan selama satu atau dua bulan seperti listrik, air, kebutuhan dapur, dan sebagainya.

Sedangkan kebutuhan lain yang bisa ditunda seperti biaya nongkrong, beli baju, dan sebagainya disarankan untuk ditunda hingga sisa pembayaran project dibayar lunas.

  1. Batasi Pengeluaran Tidak Perlu

Membatasi pengeluaran adalah kunci kesuksesan dalam mengatur keuangan freelancer. Hal ini perlu dilakukan karena penghasilan seorang freelancer tidak tetap. Anda boleh belanja barang-barang yang tidak terlalu penting, namun tetap harus memperhatikan kondisi keuangan.

  1. Hindari Hutang atau Kredit Konsumtif

Hutang atau kredit konsumtif biasanya diperuntukkan bagi keperluan yang tidak terlalu penting. Sebagai contoh, Anda mengambil kredit mobil terbaru sementara mobil lama yang dimiliki masih sangat baik.

Hutang atau kredit konsumtif justru akan menjerat Anda di kemudian hari. Anda boleh mengabil hutang atau kredit jika diperuntukkan untuk keperluan produksi seperti modal bisnis atau memperbarui alat yang menunjang pekerjaan.

  1. Tabungan Dana Darurat

Dana darurat diperuntukkan bagi kondisi darurat yang harus dibayar tanpa dilakukan penundaan. Usahakan untuk mengalokasikan sebagian upah Anda untuk dimasukkan ke dalam tabungan dana darurat. Dana ini bisa dipakai untuk bertahan hidup sembari menunggu project selanjutnya masuk.

Besaran jumlah alokasi dana yang bisa disisihkan untuk dana darurat bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda. Jangan gunakan 50 persen dari upah yang diterima karena itu akan mengganggu tagihan pokok lain yang harus dibayar.

  1. Sisihkan untuk BPJS Kesehatan

Disarankan untuk memiliki BPJS Kesehatan untuk memberikan kemudahan finansial jika sewaktu-waktu Anda harus memeriksakan diri ke rumah sakit.

Perlu diketahui bahwa perusahaan tidak menanggung asuransi kesehatan terhadap pekerjanya yang berstatus sebagai freelance.

Tak harus BPJS Kesehatan, Anda bisa membayar asuransi kesehatan lain disesuaikan dengan upah rata-rata yang diterima per bulan dari pekerjaan freelance Anda. BPJS Kesehatan atau asuransi kesehatan yang dimiliki akan membantu menyelamatkan tabungan tetap utuh.

  1. Usahakan Punya Investasi

Freelancer disarankan untuk tetap berinvestasi untuk menjaga penurunan nilai mata uang. Instrumen investasi yang bisa dipilih oleh freelancer untuk menjaga nilai mata uang tetap terjaga seperti emas. Atau bisa juga berinvestasi pada reksadana yang memiliki tingkat risiko relatif rendah.

  1. Alokasikan Penghasilan Untuk Upgrade

Seorang freelancer harus terus melakukan upgrade baik pada peralatan maupun skill yang dimiliki. Hal ini diperlukan agar Anda bisa terus mendapatkan tawaran pekerjaan secara berkelanjutan.

Itulah informasi terkait tips mengatur keuangan untuk freelancer. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.