Soal Pencopotan Muhammad Awaluddin dari Dirut AP II, Stafsus Erick Thohir: Ada Pertimbangan Teknis
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga. (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN punya pertimbangan teknis atau alasan mendasar memberhentikan Muhammad Awaluddin sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II.

Namun, Arya enggan menjelaskan secara rinci apakah pemberhentian Awaluddin ini ada kaitannya dengan rencana konsolidasi atau merger AP I dan II.

“Pastinya pertimbangan-pertimbangan tertentu lah yang dibuat sehingga Pak Awaludin diganti. Jadi soal ini, kenapanya pasti ada pertimbangan-pertimbangan teknis yang dilakukan,” ucap Arya kepada wartawan, ditulis Selasa, 28 November.

Terkait jabatan baru yang nantinya diisi Awaluddin, Arya mengaku belum mendapat informasi mengenai hal tersebut.

“Sampai hari ini sih belum dapet ya. belum ada informasi ke saya-nya mengenai posisi atau apanya,” katanya.

Lebih lanjut, Arya mengatakan bisa saja nantinya akan ada yang ditunjuk untuk menggantikan posisi Awaluddin sebagai Dirut AP II.

Adapun saat ini Wendo Asrul Rose menempati posisi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut AP II. Wendo juga mengisi posisi sebagai Direktur Operasi di perusahaan yang sama.

“Belum tentu juga, bisa aja ada penggantinya. Bisa aja ya, kita lihat, kan butuh juga namanya, ini ya, untuk mempercepat atau apapun bisa,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan memberikan jabatan baru kepada Muhammad Awaluddin setelah proses merger atau penggabungan Angkasa Pura I dan II.

Awaluddin telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) dari tahun 2016 sampai 2023.

Kabar pencopotan mencuat usai munculnya Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-311/MBU/2023. Awaluddin dicopot sebagai dirut terhitung pada tanggal 17 November.

Namun, Erick sendiri mengonfirmasi jabatan yang dimaksud. Apakah Muhammad Awaluddin akan dipindahkan ke jajaran Direksi atau Komisaris BUMN lain, soal ini Erick enggan berkomentar.

“Nanti Pak Awal (Muhammad Awaluddin) ada tempatnya (jabatan baru),” ujar Erick saat ditemui wartawan, ditulis Senin, 20 November.