Menperin: PMI Manufaktur RI dan India Selalu Ekspansif Kalahkan China hingga AS
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia menjadi negara kedua setelah India dengan tingkat Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang berada di atas level 50 selama 25 bulan berturut-turut.

Capaian itu pun menunjukkan bahwa industri manufaktur Indonesia masih berada di level ekspansi hingga saat ini.

"PMI kami juga selama 25 bulan berturut-turut berada di level di atas 50, artinya ekspansi dan hanya dua negara di dunia yang mencatat PMI-nya di atas 50 selama 25 bulan berturut-turut, yaitu Indonesia dan India," kata Menperin Agus dalam sambutannya pada agenda Gebyar IKMA 2023 di The Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis, 14 Desember.

Menperin Agus menjelaskan, tak ada negara lain di dunia yang bisa mencapai hasil tersebut. Misalnya saja seperti Vietnam, Thailand, China, Jepang, bahkan negara maju Amerika Serikat.

"Hanya Indonesia dan India yang selama 25 bulan berturut-turut PMInya di atas 50 dan ini juga membuktikan ketangguhan dari industri manufaktur Indonesia, khususnya IKM," ujarnya.

Selain itu, Agus mengatakan bahwa sektor industri pengolahan nonmigas di Indonesia juga menunjukkan kinerja yang sangat baik dan masih membuktikan diri sebagai penggerak utama perekonomian nasional.

Hal ini terbukti dari pertumbuhan sektor pengolahan nonmigas yang mencapai 5,02 persen hingga triwulan III tahun 2023.

"Ini cukup sehat, tapi yang terpenting adalah tumbuhnya sektor manufaktur ini di atas dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 4,94 persen," tegas Agus.

Lebih lanjut, kata Agus, ekspor industri manufaktur Indonesia pun menembus angka 155,16 miliar dolar AS atau setara 72,4 persen terhadap total ekspor nasional, hingga Oktober 2023.

Sementara, investasi untuk industri manufaktur di Tanah Air tercatat sebesar Rp413 triliun, hingga triwulan III 2023. "Ini merupakan catatan 40 persen dari total investasi nasional," ungkapnya.

Menurut Agus, pencapaian industri manufaktur tersebut merupakan kolaborasi bersama yang telah dilakukan selama ini. "Saya berikan apresiasi kepada semua," imbuhnya.