Rupiah Berpotensi Melemah, Ini Penyebabnya
Ilustrasi (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat 15 Maret 2024 diperkirakan akan kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis 14 Maret, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,03 persen Rp15.580 per dolar AS.

Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,03 persen ke level harga Rp15.582 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pembacaan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang kuat membuat fokus pasar beralih ke pembacaan inflasi Indeks harga produsen (PPI) AS dan penjualan ritel yang akan datang.

"Keduanya diperkirakan akan menjadi faktor dalam pandangan Federal Reserve mengenai suku bunga," ucapnya dalam keteranganya dikutip Kamis 14 Maret.

Data tersebut juga muncul sebelum pertemuan Fed minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil dan memberi sinyal tidak ada rencana segera untuk mulai melonggarkan kebijakan.

Sejumlah pejabat Fed telah memperingatkan bahwa penurunan suku bunga sebagian besar akan ditentukan oleh laju inflasi dalam beberapa bulan mendatang.

Inflasi yang kaku dan inflasi yang lebih tinggi adalah dua pertimbangan terbesar bagi Bank of Japan untuk mulai mengurangi suku bunga negatif dan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil (YCC).

BOJ akan mengadakan pertemuan minggu depan, dengan laporan media menunjukkan bahwa diakhirinya suku bunga negatif dan YCC dapat dilakukan pada saat itu atau pada pertemuan bulan April.

Ibrahim menyampaikan tanda-tanda ketahanan perekonomian Jepang baru-baru ini juga semakin memperkuat ekspektasi BOJ yang tidak terlalu dovish.

Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Februari 2024 menurun.

Tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2024 berada di level 123,1, dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 125.

Meski demikian, selama Februari 2024 keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran.

Peningkatan optimisme tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp1-2 juta.

Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Februari 2024 juga terpantau optimis utamanya pada kelompok usia 20-40 tahun.

Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, terbesar di Kota Palembang sebesar 5,0 poin, diikuti Denpasar 3,1 poin dan Bandung 2,7 poin.

Sementara itu, sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKK, terutama di Kota Banjarmasin sebesar 12,7 poin, diikuti Surabaya 12,6 poin dan Medan 11,2 poin.

Namun, optimisme konsumen tetap kuat didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan. Tercatat, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Februari 2024 masing-masing sebesar 110,9 dan 135,3.

Meningkatnya IEK didorong oleh peningkatan ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing menjadi sebesar 138,6 dan 137,0 pada Februari 2024, meningkat dari 134,8 dan 133,7 pada Januari 2024

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Jumat 15 Maret dalam rentang harga Rp15.550 - Rp15.620 per dolar AS.