Gelar <i>Business Matching</i>, Kemenperin Pertemukan 65 IKM dengan 23 Peritel
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian menggelar Business Matching yang melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) pangan dan furnitur dengan mengandeng Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo). Acara business matching ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) dan baru pertama kali digelar.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dal sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan komitmen dunia usaha yang selalu mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produk dalam negeri dan pengembangan kompetensi IKM sehingga pada waktunya idnsutr kecil naik kelas menjadi industri menengah, industri menengah menjadi industri besar sehingga memberikan multiplier effect untuk industri dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi.

"Saya menitipkan pesan kepada Ibu Dirjen, Pak Irjen dan Pak Dirjen, siapapun nanti menterinya pada kabinet ke depan program ini masih tetap harus dilanjutkan," ujar Agus dalam sambutannya, Kamis 2 Mei.

AGus menambahkan, setelah pandemi Covid-19 berakhir, industri retail dalam negeri semakin menunjukan tren perbaikan bahkan telah kembali ke titik sebelum Covid pada tahun 2019.

DIkatakan AGus, peningkatan penjualan ritel ini sangat penting karena menjadi indikator daya beli masyarakat yang semakin meningkat.

"Karena kalau daya beli masyarakat tidak naik ya tidak mungkin masyarakat mampu belanja dan itu pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan dari industri ritel dan pertumbuhan dari industri manufaktur," beber Agus.

Hadir pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan, business matching ini merupakan upaya kemenperin menjembatani IKM pangan dan furniture agar dapat bertemu peritel dan ekosistemnya termasuk distributor.

Ia menambahkan, hal ini juga merupakan salah satu upaya pencapaian dari target Ditjen IKMA untuk dorong kemitraan IKM dengan sektor lainnya.

"Output yang diahrapkan pelaku IKM agar intensif menjalin komunikasi dan bermitra agar saling untung dengan peritel, ekosistemnya dan distributor yang menadi calon mitra bisnis matching. Bisnis ini menjadi sarana tukar informasi, teknlogi," beber Reni.

Adapun, rangkaian acara pada business matching ini meliputi temu bisnis yang melibatkan 65 IKN yang terdiri dari 47 IKM pangan, 18 furnitur yang telah mendapat pembinaan berkelanjutan dari IKMA dan 23 peritel Hippindo.