Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan tembus sebesar 18,37 miliar dolar AS atau setara Rp300 triliun (asumsi kurs Rp16.367 per dolar AS) sepanjang Januari hingga November 2024.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi mengatakan capaian tersebut menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Asia Timur.

“Pada Januari hingga November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 18,37 miliar dolar AS,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 20 Januari.

Fajarini mengatakan hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dengan Korea Selatan telah berkembang pesat selama bertahun-tahun.

“Perdagangan yang seimbang ini menunjukkan bagaimana Indonesia dan Korea Selatan tumbuh bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama,” tuturnya.

Untuk 2025, Fajarini mengatakan, Korea Selatan tetap akan menjadi salah satu mitra utama perdagangan Indonesia. Ia pun mengatakan, untuk mempertahankan hal tersebut, kinerja produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Korea Selatan seperti batu bara, minyak kelapa sawit, produk kimia, dan produk kayu perlu terus didorong.

“Upaya ini menjadi penting jika memerhatikan persaingan dari negara pesaing,” ucapnya.

Selain itu, sambung dia, produk-produk potensial juga perlu dipromosikan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Produk-produk tersebut, antara lain, produk karet, bubur kayu dan kertas, kayu olahan, bungkil, pakan ternak, serta produk plastik.

Sementara itu, Atase Perdagangan Seoul Eko Prilianto Sudradjat mengatakan tingginya angka komitmen perdagangan pada 2024 lalu tidak terlepas dari sinergi Kemendag RI dengan fungsi ekonomi KBRI Seoul melalui strategi diplomasi di sektor perdagangan.

Menurut Eko, strategi pertama adalah peningkatan pelaksanaan promosi yang melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan. Kedua, pembukaan komunikasi dan pendampingan bagi pelaku usaha Indonesia yang berusaha menembus pasar Korea Selatan.

Ketiga, sambung Eko, kolaborasi dengan asosiasi pengusaha dalam penyelenggaraan kegiatan promosi. Keempat, dorongan terhadap kerja sama dengan instansi, badan usaha milik negara, dan pihak swasta untuk mendukung kegiatan promosi dan kurasi pelaku usaha yang bisa ekspor.

“Strategi-strategi ini kami jalankan untuk mendukung ekspor produk-produk Indonesia ke Korea Selatan dan membuka jalan bagi UMKM Indonesia yang ingin merambah pasar Korea Selatan,” tutur Eko.