Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Rusia terus menjajaki peluang kerja sama strategis di sektor energi, termasuk pengembangan kilang dan energi nuklir.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan investor asal Rusia, Rosneft di proyek Kilang New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) atau Kilang Tuban tetap berkomitmen untuk terus mencari solusi, khususnya terkait pendanaan.

"Ya itu di waktu pertemuan Februari kita tanyakan kan yang dari sana datangnya deputi minister energy ya dari kita juga dengan pak Wamen kita sampaikan begitu dan mereka tetap beri komitmen untuk cari cara khususnya pendanaan," ujarnya kepada awak media, Selasa, 15 April

Dadan menyampaikan selain proyek kilang yang melibatkan Rosneft, kedua negara juga membahas potensi kerja sama pembelian minyak mentah.

Namun, Dadan menegaskan bahwa pembahasan masih dalam tahap eksplorasi antar pemerintah, belum mengarah pada bentuk kontrak atau perjanjian kerja sama formal.

"(Pembelian minyak mentah dari rusia) ya kita semua potensi kerja sama ya kita eksplor, ini kan bukan perjanjian kerja sama kontrak segala macam ini kan antar pemerintah dan pemerintah kita eksplor," tuturnya.

Dadan menyampaikan tidak hanya sektor minyak dan gas (migas) kerja sama juga diperluas ke bidang energi baru terbarukan (EBT), khususnya listrik dari energi nuklir lantaran Rusia, dikenal sebagai salah satu negara maju dalam pengembangan teknologi nuklir.

"Ini ada dua migas dan EBT listrik ya terutama nuklir kan kalau di sana nuklir kalau sama rusia. iya ini tapi kan dari dulu sudah, kalau nuklir ke PLTN ya rusia kan semangat, as china korea, kan biasa," imbuhnya.

Namun, Dadan menyampaikan sampai saat ini belum ada keputusan karena kita harus betul-betul mempertimbangkan secara komprehensif, termasuk aspek regulasinya.

"Iya sampai sekarang kan belum kejadian, kalau nuklir kan panjang tapi kan ini keputusannya sangat, bukan lama ya tapi kita harus sangat komprehensif mempertimbangkan termasuk aspek regulasinya," jelasnya.