Bagikan:

JAKARTA - Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) Siswono Yudo Husodo menekankan pentingnya semangat kerja, motivasi pencapaian, dan inovasi bagi para generasi muda dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.

Hal tersebut dikatakan Siswono Yudo Husodo, saat wisuda Universitas Pancasila di Jakarta, dikutip Antara, Selasa, 20 Mei.

Siswono mengatakan persaingan tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga lintas batas negara, yang ditandai dengan semakin mudahnya pekerja dan investor lintas negara.

Dengan 9 juta pekerja Indonesia di luar negeri dan 400.000 pekerja asing di Indonesia, Siswono mendorong para lulusan untuk memperluas kemampuan, termasuk menguasai bahasa internasional seperti Mandarin, Jepang, atau Korea, selain Bahasa Inggris, sebagai bekal berkompetisi secara global.

Siswono optimis bahwa Indonesia memiliki masa depan cerah dalam konstelasi ekonomi global.

Pada tahun 2035, Indonesia diperkirakan berada di peringkat 8 atau 9 sebagai ekonomi terbesar dunia, seiring dengan bergesernya pusat kegiatan ekonomi global ke Asia.

Perubahan ini membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk berkontribusi dalam sektor-sektor strategis, khususnya manufaktur yang akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama.

Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju yang signifikan secara global.

Siswono menekankan pentingnya semangat belajar yang berkelanjutan seiring dengan perkembangan zaman yang pesat.

Dikatakannya dunia tengah berubah cepat, dan Anda tidak boleh berhenti belajar. Belajar tidak hanya terjadi di bangku kuliah, tetapi juga melalui pengalaman langsung dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam menghadapi era digital dan teknologi canggih, para lulusan juga diimbau untuk menguasai teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), robotik, dan bioteknologi, serta pentingnya penguasaan bahasa asing seperti Mandarin, Jepang, atau Korea sebagai bekal bersaing secara global.

“Pemenang di masa depan adalah mereka yang mampu memanfaatkan teknologi secara tepat guna,” ujarnya.