Bagikan:

TANGERANG - Inpex Corporation melalui anak perusahaannya, Inpex Masela LTD menandatangani perjanjian kerja sama jual beli gas melalui Heads of Agreement (HOA) dengan PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk LNG, dan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk gas bumi.

Tak hanya HoA, Inpex juga menandatangani Memorandum of Agreement yang tidak mengikat terkait potensi kerja sama penjualan dan pembelian LNG jangka panjang dari Proyek Abadi LNG dengan PLN.

Penandatanganan perjanjian ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subuanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto pada peresmian The 49th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025 di Tangerang.

SKK Migas dalam keterangannya menegaskan perjanjian ini menempatkan Inpex semakin memperkuat kehadirannya di pasar energi Indonesia. LNG dan gas bumi dari Proyek Abadi LNG sangat penting mendukung kebutuhan energi domestik sekaligus mendukung transisi energi yang bersih.

Proyek Abadi LNG juga akan menjadi proyek LNG pertama di Indonesia yang menerapkan Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal produksinya.

Asal tahu saja, Proyek Abadi LNG mendapatkan rencana pengembang atau plan of development (POD) pada akhir tahun 2023 dengan kapasitas produksi yang diproyeksikan sebesar 9,5 juta ton per tahun (MTPA) LNG, 150 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) gas pipa dan 35.000 barel kondensat per hari.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko mengatakan,pasokan dari salah satu proyek LNG terbesar di Indonesia ini memungkinkan untuk mendorong pengembangan infrastruktur untuk membawa gas bumi sampai ke end user.

“PGN akan memanfaatkan LNG Blok Masela sebagai pelengkap pasokan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan di domestik. Pasokan gas dari Blok Masela diharapkan dapat semakin memperkuat komitmen PGN untuk terus menyediakan gas bumi bagi pelanggan,” terang Arief.