Meski Bisnisnya Terdampak Pandemi hingga Lakukan PHK, Martina Berto Produsen Sariayu Martha Tilaar Ini Tetap Rajin Berdonasi
Ilustrasi. (Foto: Dok. Martina Berto)

Bagikan:

JAKARTA - Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) membawa dampak yang luar biasa terhadap perekonomian dalam negeri. Tidak hanya memengaruhi ekonomi secara perorangan, rumah tangga, perusahaan mikro, kecil, menengah maupun besar, bahkan memengaruhi ekonomi negara dengan skala cakupan dari lokal, nasional, dan bahkan global.

Dampak tersebut turut dirasakan oleh PT Martina Berto Tbk. Salah satu unit usaha dari Martha Tilaar Group ini mengalami gangguan aktivitas bisnis sehingga terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja, pengoptimalan aset, dan bahkan penurunan produksi serta pendapatan perusahaan. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan konsistensi perusahaan untuk berbagi di tengah pandemi.

Meskipun terdampak COVID-19 dan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar bisa bertahan di tengah pandemi, PT Martina Berto Tbk bersyukur perusahaan tidak terpuruk dan masih optimis untuk bangkit, serta terus berkomitmen untuk berbagi dengan sesama dan turut membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan COVID-19.

Hal tersebut diwujudkan dalam pemberian bantuan donasi dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Berbagai kegiatan dan program yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi mulai dilaksanakan sejak 2 tahun terakhir, di antaranya secara internal emiten berkode saham MBTO ini memberikan bantuan berupa "Paket Sehat untuk Karyawan" yang terpapar COVID-19.

Paket bantuan yang mulai diberikan sejak Juni 2021 ini, difokuskan pada karyawan yang dinyatakan positif COVID-19 dan harus melakukan karantina, baik di RS maupun di rumah. Paket sehat tersebut terdiri atas obat-obatan seperti paracetamol dan minyak kayu putih, minuman herbal, susu, makanan instant, dan kebutuhan keluarga lainnya.

Secara eksternal untuk membantu meringankan beban dokter dan tenaga kesehatan agar tetap sehat menjaga imun sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik, serta membantu mempercepat pemulihan pasien isoman yang dirawat di RSDC Wisma Haji, perusahaan menyerahkan bantuan berupa bantuan 2.000 box Berto Imunku.

Bantuan tersebut diserahkan kepada pihak Kemenkes RI yang diwakili oleh Mukti E. Rahadian selaku Koordinator Bidang Analisis Kebijakan Lingkungan Strategis Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kemenkes sekaligus penanggung jawab logistik filantropi di RSDC Wisma Haji pada Jumat 30 Juli.

Pada kesempatan tersebut, Kabid Subdit Empiris Direktorat Yankestra Kemenkes RI, Hadi Siswoyo mengatakan, pihaknya sangat menghargai niat baik dari PT Martina Berto Tbk.

"Banyak jiwa-jiwa sosial termasuk swasta yang berperan, membantu pemerintah yang telah mengeluarkan begitu banyak dana dan upaya untuk menanggulangi COVID-19. Tak lupa kami ucapan terima kasih kepada GP Jamu yang telah memfasilitasi semua kebutuhan kami akan jamu sehingga bisa digaungkan diperusahaan-perusahan yang memproduksi jamu," ungkap Hadi, dalam keterangan tertulis, yang diterima, Selasa 10 Agustus.

Selain itu, untuk membantu penangananan COVID-19, PT Martina Berto Tbk juga memberikan bantuan ke panti asuhan, yayasan, maupun lembaga sosial dan masyarakat yang terkena dampak COVID-19, antara lain ke Yayasan Kasih Harapan (Panti Asuhan), Yayasan Samadi (Tempat Isolasi Mandiri), Panti Asuhan Nairul Umroh (Asrama Yatim Piatu), Panti Asuhan Fajar Baru, Niqi Foundation, dan dalam waktu dekat juga akan menyerahkan bantuan ke Yayasan Yatim dan Dhuafa Riyadhul Yatama.

Bryan Tilaar, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk menuturkan, di tengah kondisi yang penuh keprihatinan saat ini yaitu pandemi COVID-19 dan kondisi perusahaan juga mengalami dampaknya, namun pihaknya ingin berbagi dengan memberikan bantuan dan donasi kepada pihak yang membutuhkan untuk membantu penanggulangan wabah corona.

"Sejak adanya pandemi, untuk meringakan beban pemerintah dan masyarakat, kami berusaha memberikan bantuan dengan turut menyumbangkan sejumlah kebutuhan, seperti hand sanitizer, hand wash, cairan disinfektan, detergent, sampo, peralatan belajar, makanan pokok, obat, dan vitamin," jelas Bryan.