Peringatan Keras Sri Mulyani ke Pengemplang BLBI: Kami Panggil Sampai Keturunannya!
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah kali ini tidak akan main-main dalam menyelesaikan perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang telah mangkrak selama lebih dari 20 tahun.

Menurut dia, negara sudah cukup dirugikan atas beban yang ditimbulkan oleh ulah para obligor maupun debitur BLBI yang tidak mau mengembalikan dana talangan dari bank sentral.

Ketegasan tersebut disampaikan Menkeu ketika menggelar konferensi pers di Karawaci Tangerang sekaligus Seremoni Penguasaan Aset Eks BLBI oleh Satuan Tugas (Satgas) bersama dengan Menkopolhukam Mahfud MD dan beberapa pejabat terkait lainnya.

“Saya akan minta semua tim (Satgas) untuk terus menghubungi para obligor dan debitur ini,” ujarnya, Jumat, 27 Agustus.

Bahkan, mantan bos IMF dan Bank Dunia itu menyebut jika pemerintah masih akan tetap mengejar hak negara walaupun obligor maupun debitur sudah tidak aktif lagi dalam menjalankan kegiatan bisnis.

“(Pengambilan hak negara) akan terus dilakukan termasuk kepada para keturunannya, karena barang kali sekarang usahanya sudah diteruskan para keturunannya,” tutur dia.

Dalam kesempatan tersebut Menkeu menyampaikan pula jika nilai kerugian negara atas bailout bank sentral pada 22 tahun lalu itu mencapai Rp110,45 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah disebut Menkeu masih menalangi pengembalian dana ke Bank Indonesia, baik untuk pokok utang maupun bunganya.

“Jadi kami akan tetap bernegosiasi dengan mereka untuk mendapatkan kembali hak negara,” tutup Menkeu Sri Mulyani.