Wawancara Eksklusif: Awal Mula Andre Hehanusa Yakin Hidup dari Musik
Andre Hehanusa (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

MEDAN - Menurut Andree Hehanusa, membuat kompetisi adalah sebuah langkah napak tilas awal karirnya hingga dua mendapat sebutan legend. Ia mengenang, pada 1991 ia mendapat kehormatan untuk mengikuti Lomba Cipta Lagu Populer Indonesia di Prambanan, Yogyakarta.

"Saat itu saya mengirimkan satu lagu. Banyak pencipta lain yang ikut, ada Oddie Agam, Elfa Secioria (almarhum), ada Yopie Widianto, Erens Mangalo, Mayangsari, Bujana. Semuanya punya kualitas yang hebat," nilai Andre.

Andre Hehanusa: Saya berbahagia sekali lagu saya masuk nominasi pertama

"Saya berbahagia sekali karena lagu saya masuk nominasi pertama, aransemen Erwin Gutawa. Judulnya, 'Kisah Kehidupan', yang membawakan Utha Likumahuawa (almarhum) dan Trie Utami. Itulah yang membuat saya percaya diri untuk menghidupkan diri saya dalam musik," tutur Andre Hehanusa melanjutkan.

30 Tahun berkarir di panggung musik Tanah Air, bukan hal mudah bagi musisi untuk terus meraih simpatik dari masyarakat. Namun, Andre Hehanussa justru dikaruniai prestasi yang membuatnya terus bertahan di belantika musik Indonesia dengan ciri khas dan karya-karyanya.

"Musisi saat ini banyak kehilangan rasa Indonesia. Padahal budaya Indonesia itu sangat kaya. Kita tidak kekurangan apa-apa di Indonesia. Saya berharap 55 musisi LCLCI bisa memasukkan unsur budaya di setiap karyanya," katanya.

Andre menegaskan nilai budaya penting untuk menunjukkan jati diri Indonesia. Karena budaya adalah DNA Indonesia.

"Kita negara Indonesia, orang kalau datang ke Indonesia pasti ilang stresnya. Dari musik, kita bangun kampung yang sehat. Boleh kampung wisata, tapi orang orang datang kasih musik Indonesia, orang akan lupa kalau mereka punya masalah. Mau di Jawa, NTT, Papua, Maluku, orang menikmati alam dengan anugrah," katanya.

Musik bisa menjadi pengantar untuk mencapai tujuan tersebut. "Bagaimana kita bersyukur pada Tuhan, pada alam semesta itu bisa dibantu dengan musik," jelasnya.

Keindahan Indonesia dari alam hingga budaya memberikan banyak inspirasi lagu bagi Andree Hehanusa. Karena itulah dia menganggap diri punya hutang pada Indonesia.

"Kalau orang punya hutang harus dibayar. Kalau salah harus minta maaf. Kita pada Indonesia bagaimana bisa membayar hutang? Kalau merusak alam, kembali ke alam. Kalau saya lewat musik, merasa perlu membuat karya yang entitasnya budaya Indonesia," tegasnya.

"Semua kenangan, keluarga, suku, bangsa, kebanggaan, kehormatan ada di sini. Pancasila, rumah kita, Indonesia. Itu yang harus dijaga. Ini dasar paling kuat bagi kita," tegasnya.

Tak cuma jalur musik, pelantun tembang Kuta Bali kini juga berjuang lewat jalur politik. Andree ingin menegaskan kiprahnya dalam menjaga budaya Indonesia lewat pengaturan undang-undang kekayaan intelektual.

"Kita ini punya budaya paling lengkap. Orangnya juga beragam suku dan ras. Ini kekayaan, saking kayanya kita sering jadi sombong dan lupa. Memakai karya orang sesukanya. Inilah yang ingin saya tegaskan. Kita harus menghargai budaya dengan peduli kekayaan intelektual," papar Andree Hehanusa.

Banyak seniman Indonesia terpuruk di masa pandemi membuatnya sadar, ada yang harus diperjuangkan untuk menjamin kesejahteraan seniman.

"Di masa pandemi penyanyi kafe, penyanyi wedding, penyanyi dangdut pantura, mereka sampai nggak bisa makan dan nggak ada yang perhatikan. Indonesia nggak punya Dewan Musik Nasional, nggak ada orang tua angkat untuk musisi. Kalaupun ada kementrian Parekraf, yang banyak wisatanya. Kita bisa membentuk Dewan Musik Nasional mulai dari pemaku panggung, superstar, sampai industrinya, harus ada yang pikirin," tegasnya. 

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Eksklusif Andre Hehanusa Mencintai Indonesia dengan Menjaring Tunas Muda

Selain Wawancara Eksklusif, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!