Bagikan:

YOGYAKARTA – Paracetamol adalah salah satu obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meredakan rasa nyeri. Namun, tahukah Anda bahwa fungsi paracetamol selain mengurangi rasa sakit adalah mengurangi gejala yang muncul akibat gangguan kesehatan tertentu?

Fungsi Paracetamol Selain Mengurangi Rasa Sakit Adalah Redakan Demam

Secara umum paracetamol adalah obat farmasi yang dimanfaatkan untuk mengurangi rasa nyeri dalam jangka pendek. Paracetamol yang memiliki nama lain yakni asetaminofen ini tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari kapsul, tablet, hingga cairan.

Dilansir dari National Library Medicine, paracetamol pertama kali disintesiskan oleh seorang dokter di Jerman bernama Joseph von Mering pada tahun 1893. Paracetamol baru tersedia secara bebas pada tahun 1950-an. Sejak saat ini obat-obatan tersebut menjadi analgesik non-narkotika yang banyak dipakai untuk meredakan nyeri.

Di Indonesia, paracetamol dikategorikan sebagai obat golongananalgesik non opioid dengan logo berwarna hijau yang artinya bisa dijual dengan bebas.

Selain meredakan nyeri, paracetamol juga membantu meringankan demam tingkat ringan hingga sedang. Obat ini juga membantu meringankan gejala yang menyertai demam. Beberapa gejala kesehatan yang dapat diatasi dengan paracetamol adalah sebagai berikut.

  • Sakit kepala
  • Migrain
  • Nyeri punggung
  • Nyeri otot
  • Sakit gigi
  • Sakit tenggorokan

Namun perlu diketahui bahwa paracetamol hanya mampu menjadi pereda nyeri dan meringankan demam. Obat ini tak bisa menyembuhkan peradangan yang terjadi di tubuh. Selain itu, hasil kinerja paracetamol di tubuh setiap orang juga berbeda-beda.

Dalam situs Alcohol and Drug Foundation dijelaskan bahwa pengaruh paracetamol bisa berbeda berdasarkan beberapa hal yakni;

  • bobot dan kondisi kesehatan
  • apakah orang tersebut terbiasa meminum paracetamol atau tidak
  • obat lain yang menyertai konsumsi paracetamol dalam waktu bersamaan
  • jumlah yang dikonsumsi
  • kekuatan obat (bervariasi berdasarkan merek).

Efek Samping Paracetamol

Meski cenderung aman, paracetamol tetap memiliki efek samping yang mungkin akan dirasakan oleh peminumnya. Beberapa efek samping paracetamol yang umum dialami adalah mengantuk, merasa kelelahan, dan berpotensi memunculkan ruam dan gatal.

Seseorang juga berpotensi overdosis jika minum paracetamol secara berlebihan. Gejala overdosis paracetamol, dilansir dari Alcohol and Drug Foundation, biasanya muncul 24 jam setelah seseorang minum obat tersebut. Gejala yang mungkin akan muncul adalah sebagai berikut.

  • sakit perut
  • mual dan muntah
  • kantuk berat
  • kejang
  • koma 2

Penggunaan paracetamol juga memiliki dampak jangka panjang yang cukup serius. Dampak jangka panjang paracetamol adalah sebagai berikut.

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Warna kebiruan atau keabu-abuan pada jari dan bibir (Ini dapat terlihat berbeda tergantung pada warna kulit)
  • Anemia (jumlah sel darah merah rendah)
  • Kerusakan hati dan ginjal

Itulah informasi terkait fungsi paracetamol selain mengurangi rasa sakit adalah meredakan demam. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.