JAKARTA - Permasalahan kulit kepala yang mengganggu adalah ketombe, yang bisa menimbulkan efek gatal hingga merusak penampilan. Ketombe muncul karena kesehatan kulit kepala yang tidak terjaga dengan baik, penggunaan produk rambut yang tidak sesuai, alergi, stres, hingga makanan yang dikonsumsi.
“Bisa (pengaruh makanan ke ketombe,” kata Ketua PERDOSKI Cabang Jakarta, dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp. DVE, FINSDV, FAADV, saat ditemui di Jakarta Pusat, belum lama ini di Jakarta.
Meski bukan sebagai faktor utama, makanan bisa menjadi faktor yang memperburuk keadaan ketombe di kulit kepala. Beberapa makanan yang memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ketombe adalah makanan pedas hingga berkalori tinggi.
“Itu bukan faktor utama, tapi pencetusnya. Misalnya kalau kita lagi berketombe, terus kita makan makanan yang pedas, kalorinya tinggi,” tuturnya.
Makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit kepala. Keadaan kulit kepala yang berminyak ini bisa menimbulkan radang, yang menyebabkan pertumbuhan ketombe semakin cepat.
“Itu bisa meningkatkan produksi minyak di kulit kepala. Ini membuat kulit kepala tambah meradang, akhirnya ketombe tambah banyak,” tambahnya.
Selain makanan, kulit kepala atau scalp barrier yang tidak sehat juga akan sensitif dengan berbagai hal, seperti polusi, kotoran, hingga sarung bantal yang kotor. Hal ini bisa memperburuk keadaan kulit kepala dan menimbulkan berbagai masalah lainnya, seperti rambut rontok.
“Kalau barrier kulit kepala kita itu jelek atau terganggu, maka akan sensitif. Misal polusi, kotoran, kita pakai produk rambut atau styling rambut yang keras, bisa pengaruh ke barrier-nya yang jelek, termasuk juga sarung bantal yang kotor dan tidak dicuci ya,” jelasnya.
Dengan itu, sangat disarankan agar setiap orang menjaga kesehatan kulit kepala atau scalp barrier dengan baik. Mulai dari keramas dengan rutin, menggunakan sampo yang sesuai dengan kulit kepala, hingga menerapkan pola makan yang sehat.