YOGYAKARTA - Rambut rontok pada balita seringkali membuat orang tua khawatir. Meskipun umumnya bukan masalah serius, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasi rambut rontok pada balita agar rambut si kecil tetap sehat dan kuat.
Artikel ini akan membahas berbagai faktor yang menyebabkan rambut rontok pada balita, serta memberikan tips praktis dan aman untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Balita
Keri Wallace, MD, FAAP seorang dokter anak bersertifikat, dilansir dari laman healthychildren, menjelaskan perawatan untuk alopecia areata dapat membantu ketika rambut tidak tumbuh kembali dalam beberapa bulan atau banyak rambut di kulit kepala hilang.
Langkah pertama dalam perawatan adalah dengan krim, salep, atau losion (seperti obat steroid) yang dioleskan pada area botak untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh di area tersebut.
Jika kerontokan rambut meluas, akan lebih sulit untuk diobati. Untungnya, perawatan baru terus dipelajari dan beberapa menunjukkan harapan yang baik untuk alopecia areata yang lebih sulit.
Sebagian besar bayi baru lahir dan bayi yang sangat muda akan mengalami kerontokan rambut setelah lahir, jadi biasanya tidak perlu menemui dokter di luar pemeriksaan rutin untuk hal ini.
Namun, diskusikan kerontokan rambut berkelanjutan yang memengaruhi anak atau remaja Anda dengan dokter anak Anda.
Dokter akan melihat kulit kepala anak Anda dan melakukan pemeriksaan fisik untuk membantu menentukan penyebab kerontokan rambut. Terkadang, pemeriksaan darah mungkin diperlukan dan dikirim ke laboratorium. Untuk beberapa anak, rujukan ke dokter kulit anak mungkin diperlukan.
BACA JUGA:
Baca juga artikel yang membahas Potongan Ayam Paling Sehat Berdasarkan Kandungan Proteinnya
Penyebab umum rambut rontok pada anak
Rambut rontok pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum rambut rontok pada anak-anak atau remaja meliputi:
-
Penataan Salah
Rambut yang ditata terlalu kencang (seperti kepang ketat atau kuncir kuda atau sanggul ketat yang sering) dapat menyebabkan rambut rontok, terutama di sepanjang tepi kulit kepala di bagian depan, samping, dan belakang.
Kondisi ini disebut alopecia traksi. Kondisi ini dapat membaik dengan mengubah gaya rambut yang lebih longgar. Menghindari topi dan benda lain yang terus-menerus bergesekan dengan kulit kepala juga dapat membantu rambut tumbuh kembali.
-
Stres
Stres fisik (seperti demam tinggi, rawat inap, atau operasi) atau stres emosional (seperti kematian dalam keluarga, sekolah baru, atau rumah baru) dapat menyebabkan lebih banyak rambut rontok dari biasanya.
Jenis rambut rontok ini, yang disebut telogen effluvium, dapat terjadi selama beberapa minggu atau bulan. Kondisi ini membuat rambut tampak lebih tipis dari sebelumnya, tetapi tidak menyebabkan bercak botak atau rambut rontok total. Rambut rontok akibat telogen effluvium secara bertahap membaik dengan sendirinya.
-
Memainkan Rambut
Kebiasaan anak memutar atau menarik rambutnya, yang disebut trikotilomania. Banyak anak yang mengembangkan perilaku ini seringkali tidak menyadari bahwa mereka melakukannya.
Trikotilomania dapat menyebabkan rambut patah dan rontok, dan membuat bercak di kulit kepala dengan rambut yang lebih sedikit dari biasanya dan rambut tunggul yang patah. Anak-anak kecil cenderung menghilangkan kebiasaan ini seiring bertambahnya usia.
-
Infeksi jamur
Infeksi jamur terkadang dapat menyebabkan rambut rontok. "Kurap" adalah infeksi jamur yang cukup umum pada kulit atau rambut. Istilah medis untuk infeksi ini adalah tinea corporis dan tinea capitis.
Ketika infeksi ini berada di kulit kepala, rambut patah dan rontok dan kulit dapat terlihat iritasi dan bersisik. Pengobatan dengan obat anti-jamur yang diberikan melalui mulut diperlukan untuk membersihkan infeksi ini dari kulit kepala.
Selain mengatasi rambut rontok pada balita, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!