Bagikan:

YOGYAKARTA – Tubuh membakar kalori saat tidur, namun berbeda besarannya daripada saat terjaga. Kalau Anda sedang menjalankan program penurunan berat badan, penting memahami perlunya mendapatkan tidur cukup. Pasalnya, jam tidur yang sedikit tidak akan membantu program tersebut.

Ketika tidur, tubuh membakar kalori lebih rendah 15 persen daripada saat terjaga. Kira-kira, tubuh membakar 50-70 kalori setiap jam saat tidur atau sekitar 480 kalori selama delapan jam. Tetapi, jumlah kalori yang terbakar saat tidur bervariasi karena faktor berikut ini.

1. Massa otot

Latihan kekuatan penting untuk banyak hal, termasuk berkaitan dengan meningkatkan laju matabolisme basal (BMR). Ini berkaitan dengan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh. Melansir VerywellHealth, Rabu, 26 Maret, BMR lebih tinggi membantu orang membakar lebih banyak kalori bahkan saat istirahat. Sebuah penelitian menunjukkan, setelah mengamati efek latihan ketahanan terhadap perempuan, BMR meningkat sekitar 250 kalori setiap hari.

kalori yang terbakar saat tidur dan faktor yang memengaruhinya
Ilustrasi kalori yang terbakar saat tidur dan faktor yang memengaruhinya (Freepik)

2. Tidur lebih banyak

Penelitian membuktikan bahwa tidur cukup bermanfaat menurunkan berat badan. Tidur lebih lama dengan kualitas tidur yang baik, mereka berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak. Sebaliknya, tidur kurang dan mengalami gangguan tidur, membuat orang merasa lebih lapar. Kurang tidur juga dapat menangkal efek penurunan asupan kalori.

3. Kualitas tidur

Tidur yang berkualitas penting bagi tubuh untuk membakar kalori. Kurang tidur dan tidur yang terfragmentasi, dapat berdampak negatif pada cara tubuh untuk menggunakan makanan sebagai energi.

Kurang tidur juga dikaitkan dengan resistensi insulin, kadar gula darah meningkat, dan keduanya menjadi precursor prediabetes tipe 2. Maka penting mendapatkan kualitas tidur yang baik, karena membantu mendukung metabolisme dan mikrobioma usus yang sehat. Ironisnya, meski sudah diet dan mengurangi asupan kalori harian, kalau tidur malam masih kurang dan kualitasnya buruk, bahkan dapat menyebabkan lebih sedikit kehilangan lemak.

4. Makan lebih awal

Penelitian meneliti bagaumana waktu makan memengaruhi rasa lapar. Saat makan siang hari, rasa lapar akan lebih besar dan efeknya makan lebih banyak. Maka, makan lebih awal bisa meminimalisir makan berlebihan. Selain memengaruhi porsi yang dimakan, makan juga berkaitan dengan jam tidur. Semakin sore jam makan sarapan, semakin meningkatkan risiko obesitas.

5. Pilihan makanan

Apa yang dimakan, ternyata memengaruhi kualitas tidur. Makan lebih banyak susu dan protein berkualitas tinggi, menurunkan kemungkinan kurang tidur. Maka penting memilih makanan sehat alih-alih makan makanan dengan ”gizi kosong” yang tinggi kalori. Karena ini akan meningkatkan risiko kurang tidur.

Itulah beberapa faktor yang meningkatkan jumlah kalori yang terbakar, baik saat aktivitas atau saat istirahat.