JAKARTA - Kebiasaan duduk terlalu lama disebut-sebut bisa memperpendek umur. Tapi jangan buru-buru merasa aman hanya karena Anda sering berdiri. Ternyata, berdiri lama pun belum tentu jadi solusi.
Dilansir VOI dari laman New York Post pada Minggu, 6 April, Stephen Williams, ahli jantung dari NYU Langone mengatakan gaya hidup minim gerak atau sedentary lifestyle bisa sama buruknya dengan kebiasaan merokok.
“Ketika orang datang ke kantor dan mengatakan bahwa mereka menjalani hidup aktif karena seharian berdiri, saya tidak terkesan,” kata Williams kepada The Post.
“Bisa jadi Anda tidak bergerak dengan kecepatan yang sesuai dengan definisi ‘aktivitas fisik’," lanjutnya.
Menurut Williams, kuncinya adalah bergerak. Aktivitas fisik memberikan banyak manfaat, termasuk mengontrol berat badan, menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol, menguatkan tulang dan otot, serta mengurangi peradangan. Aktivitas fisik juga meningkatkan fungsi otak dan membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan kurang dari sepertiga orang dewasa memenuhi anjuran untuk melakukan 150 menit aktivitas sedang per minggu. Yang lebih buruk lagi, satu dari empat orang dewasa duduk lebih dari 8 jam sehari.
Duduk dalam waktu lama telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, kenaikan berat badan, depresi, dan beberapa jenis kanker. Sebuah studi terhadap 8 ribu orang dewasa menemukan hubungan langsung antara duduk terlalu lama dan meningkatnya risiko kematian dini.
“Gaya hidup sedentari sekarang dianggap sebagai ‘gaya hidup merokok yang baru'. Memang separah itu," kata Williams.
Daripada hanya berdiri saja, Williams menekankan pentingnya membuat tubuh Anda benar-benar bergerak.
“Jika Anda sudah berkonsultasi dengan dokter dan dinyatakan aman untuk beraktivitas, maka sangat penting untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari,” ujarnya.
Williams menambahkan, Anda tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di tempat gym atau lari berkilo-kilometer untuk menjadi lebih sehat. Cukup dengan olahraga kardio selama 30 menit sehari. Hal ini sudah memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
“Kalau Anda benar-benar tidak pernah aktif, berjalan santai pun sudah bermanfaat,” kata Williams.
Williams menyebutkan Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan intensitas yang sedikit lebih tinggi, misalnya berjalan dengan kecepatan 4 km/jam, yang setara dengan 24 menit per mil.
“Cara lain untuk mengukur intensitas adalah dengan memantau detak jantung saat beraktivitas dan memastikan berada dalam kisaran 50-70% dari detak jantung maksimum,” sarannya.
BACA JUGA:
"Ingat, duduk (perilaku sedentary) adalah perokok yang baru. Memang separah itu." tambahnya.
Para ahli juga menyarankan untuk berdiri dari meja kerja dan bergerak setiap 30 menit sekali demi menjaga kesehatan dan mencegah dampak buruk dari duduk terlalu lama.