JAKARTA - Demensia merupakan istilah umum untuk sekelompok gangguan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti daya ingat, kemampuan berpikir, dan berbahasa. Kondisi ini dialami oleh banyak orang di dunia, diperkirakan mencapai 57 juta orang dikutip dari laman Medical News Today.
“Demensia mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan memiliki dampak besar. Tidak hanya pada individu, tetapi juga pada keluarga dan sistem perawatan kesehatan,” kata Isadora Ribeiro, PhD, dari Yayasan Penelitian Sao Paolo (FAPESP), dikutip pada Senin, 28 April 2025.
Saat seseorang mengalami demensia, maka dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kondisi ini harus dicegah sejak dini, salah satunya dengan olahraga teratur seperti latihan beban.
Pada studi terbaru yang diterbitkan di jurnal GeroScience, latihan beban dapat membantu melindungi otak orang dewasa lebih tua dari demensia. Termasuk juga mereka yang sudah menunjukkan tanda-tanda gangguan kognitif ringan.
“Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot yang lebih besar dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah dan fungsi kognitif yang lebih baik,” tuturnya.
BACA JUGA:
Hal tersebut dapat terjadi karena pada peserta penelitian yang melakukan latihan beban menunjukkan peningkatan memori episodik verbal dan kekuatan neuron mereka. Tak hanya itu peningkatan juga ditemukan pada area otak yang terkait dengan penyakit alzheimer.
“Ini temuan menarik karena menunjukkan latihan beban tidak hanya dapat membantu meningkatkan kognitif, tetapi juga mencegah perkembangan atrofi di daerah yang terkait dengan penyakit alzheimer,” jelasnya.
Selain itu, latihan beban juga dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan aliran darah ke otak. Semua hal tersebut juga sangat baik untuk menjaga fungsi otak dan menurunkan risiko terjadinya demensia.
“Ini juga meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan aliran darah otak, yang semuanya penting untuk menjaga fungsi otak,” pungkas Ribeiro.