Bagikan:

YOGYAKARTA – Ejakulasi tertunda atau delayed ecaculation terjadi ketika momen ejakulasi berlangsung lebih lama, kebalikan dari ejakulasi dini. Menurut ahli urologi bersrtifikat Jamin Brahmbhatt, MD., tidak ada definisi pasti tentang berapa lama “terunda” atau terlalu lama pada momen ejakulasi. Tetapi jika ejakulasi berlangsung lebih dari 20-30 menit dan menyebabkan tekanan, ini bisa jadi karena ada masalah.

Lebih jelas lagi, menurut penjelasan Brahmbhatt, fokusnya harus pada bagaimana hal itu mempengaruhi pria yang mengalaminya dan pasangannya secara emosional, bukan hanya lamanya waktu. Ahli urologi Michael Ingber, MD., menambahkan, beberapa pria sama sekali tidak emrasa terganggu dengan waktu tiga puluh menit untuk ejakulasi dan orgasme. Mereka mungkin justru senang bisa bertahan lama dengan nyaman.

"Namun, jika hal itu mengganggu hidup Anda, menyebabkan kecemasan atau depresi, atau memengaruhi hubungan, Anda harus mencari perawatan medis dari dokter spesialis," saran Ingber.

Penyebab ejakulasi tertunda

Ada beberapa penyebab ejakulasi tertunda, di antaranya berkaitan dengan fisik, psikologis, farmakologis, dan lainnya. Ingber menjelaskan ejakulasi tertunda bisa disebabkan gangguan yang dialami saat fase-fase dalam satu sesi aktivitas seksual.

penyebab dan cara mengatasi ejakulasi tertunda pada pria
Ilustrasi penyebab dan cara mengatasi ejakulasi tertunda pada pria (Freepik/jcomp)

Seseorang harus memiliki bagian awal dari siklus respons seksual yang utuh, khususnya hasrat seksual, jelas Ingber. Dari sana, muncul gairah seksual yang menyebabkan ereksi. Berikutnya fase plateu, ketika gairah seksual meningkat dan terakhir, ejakulasi. Setiap gangguan dalam fase-fase tersebut, akan menyebabkan ejakulasi tertunda, kata Ingber.

Selain gangguan pada siklus respons seksual, ejakulasi tertunda juga bisa disebabkan faktor fisik dan kondisi kesehatan. Seperti mengalami benturan atau trauma pada alat kelamin. Gangguan neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis, penyakit Parkinson, cedera sumsum tulang belakang, juga bisa sebabkan ejakulasi tertunda.

Kondisi kesehatan seperti diabetes dan penyakit pembuluh darah, juga bisa mendasari terjadinya ejakulasi tertunda. Yang tidak pernah disadari, penurunan stamina dan terlalu banyak masturbasi menyebabkan penis tidak peka terhadap rangsangan dan ini sebabkan ejakulasi tertunda, jelas Brahmbhatt.

Ditambah lagi, obat antidepresan serta obat kecemasan juga memiliki efek samping seksual yang membuat pria yang meminumnya kesulitan ejakulasi. Stres psikologis dapat berkontribusi menyebabkan tidak dapat ejakulasi, catat Ingber.

Cara mengatasi ejakulasi tertunda

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah konsultasi dengan dokter. Karena ejakulasi tertunda bisa menjadi tanda masalah kesehatan atau emosional yang lebih luas. Ahli urologi saat mendiagnosa memahami dulu penyebabnya.

“Jika ada masalah dengan libido atau gairah, kami akan memperbaiki dan menangani masalah ini terlebih dahulu. Kami kemudian menilai semuanya mulai dari faktor anatomi (memastikan saluran kemih dan genital tetap utuh) hingga memastikan saraf tetap utuh (kami melakukan pengujian di klinik untuk melakukan ini). Kami juga memastikan ada aliran darah yang tepat ke genital menggunakan USG khusus dan pencitraan termal,” kata Ingber dilansir Men’s Health, Minggu, 26 Januari.

Sarannya, perubahan gaya hidup akan sangat membantu mengatasi ejakulasi tertunda. Seperti mengurangi minum minuman beralkohol dan mengelola stres dengan cara positif. Hindari kebiasaan masturbasi terlalu sering dan intens. Selain itu, terapi seks dapat membantu mengatasi faktor psikologis serta komunikasi terbuka dengan pasangan Anda.