JAKARTA - Banyak faktor yang dapat mempengaruhi gairah seksual seseorang, tak terkecuali depresi yang dirasakan. Depresi yang dialami dapat menurunkan gairah seksual seseorang, terutama dengan obat-obat antidepresan yang dikonsumsi.
Antidepresan merupakan obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan bahan kimia di otak yang disebut neurotransmitter, terutama serotonin, norepinefrin, dan dopamin, yang diyakini terlibat dalam mengatur suasana hati.
Antidepresan biasanya diresepkan ketika seseorang didiagnosis depresi berat, gangguan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Meski digunakan untuk mengatasi depresi, antidepresan ternyata dapat memberikan efek samping pada tubuh, termasuk gairah seks. Antidepresan dapat menyebabkan penurusan hasrat seksual, keterlambatan atau berkurangnya orgasme.
“Masalah ini (depresi dan konsumsi antidepresan) dapat berkaitan dengan trauma masa lalu, dan ini bisa menjadi penyebab disfungsi seksual,” ujar psikiater Dr. Alexander Lapa, dikutip dari laman Daye, pada Selasa, 8 April 2025.
Hal tersebut dapat terjadi karena antidepresan menyeimbangkan neurotransmitter di otak dengan meningkatkan kadar serotonin. Hal tersebut dapat menurunkan kadar dopamin, yang berperan dalam cara manusia melihat dan merasakan kesenangan. Efek samping gairah seks menurun akibat konsumsi antidepresan ini sering dialami oleh perempuan.
BACA JUGA:
“Saya telah menemukan gejala ini lebih sering terjadi pada wanita, dan biasanya muncul dengan sendirinya. Baik dalam pelumasan yang terlambat atau ketidakmampuan untuk orgasme,” jelasnya.
Namun, efek samping antidepresan terhadap gairah seks tersebut dapat diatasi. Dokter Lapa menyarankan untuk memperhatikan faktor lainnya terkait gairah seks, seperti diet, rutinitas, stres, dan olahraga.
Disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengelola stres, agar gairah seks tetap muncul. Anda dapat merencanakan berhubungan seksual sebelum minum obat antidepresan.
Sebelum minum antidepresan, maka tingkat obat dalam tubuh berada pada titik terendah, sehingga efek samping terhadap seksual berkurang. Anda juga harus tetap aktif berkonsultasi dengan terapis, untuk membantu memberikan obat yang sesuai tanpa efek samping atau membantu mengatasi depresi agar pengobatan dengan antidepresan bisa dihindari.