YOGYAKARTA - Mual dan muntah adalah keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Bagi Anda yang sedang hamil atau memiliki istri yang demikian, mari mengenal hiperemesis gravidarum lebih lanjut.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang lebih parah daripada morning sickness biasa dan memerlukan perhatian medis. Untuk lebih lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini.
Mengenal Hiperemesis Gravidarum
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, hiperemesis gravidarum (HG) adalah kondisi di mana mual dan muntah ekstrim dan persisten terjadi selama kehamilan Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi. Hiperemesis gravidarum terkadang disebut sebagai morning sickness parah.
Apa perbedaan antara morning sickness dan hiperemesis gravidarum?
Morning sickness sangat umum terjadi selama kehamilan dan hingga 80% orang melaporkan mengalaminya. Namun kondisi ini tidak separah hiperemesis gravidarum dan tidak menyebabkan dehidrasi atau penurunan berat badan.
Morning sickness sendiri dapat menyebabkan muntah dan mual sesekali, tetapi Anda seharusnya masih bisa menahan makanan dan cairan sebagian besar hari. Kondisi ini cenderung mereda atau hilang sepenuhnya setelah 12 minggu kehamilan (trimester pertama).
Sementara itu, hiperemesis gravidarum menyebabkan Anda muntah beberapa kali sehari. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi.
Gejala HG seringkali berlangsung lebih lama daripada morning sickness. Anda mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit dengan cairan IV (cairan yang diberikan secara intravena, atau melalui pembuluh darah Anda) jika Anda mengalami dehidrasi.
Baca juga artikel yang membahas Kapan Bercak Darah Tanda Hamil Muncul?
Apa saja gejala hiperemesis gravidarum?
Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi selama trimester pertama kehamilan Anda (dimulai sekitar minggu keenam kehamilan). Gejala dapat berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau hingga persalinan.
Gejala-gejala ini dapat melemahkan, mencegah Anda melakukan aktivitas normal Anda. Namun terdapat gejala hiperemesis gravidarum yang paling umum di antaranya:
- Mual parah.
- Muntah lebih dari tiga kali sehari.
- Kehilangan lebih dari 5% berat badan sebelum kehamilan.
- Tidak mampu menahan makanan atau cairan.
- Dehidrasi.
- Merasa pusing atau pening.
- Buang air kecil kurang dari biasanya.
- Kelelahan ekstrem.
- Pingsan.
- Sakit kepala.
Selain itu, juga terdapat beberapa bejala lain yang kurang umum meliputi:
- Tekanan darah rendah.
- Detak jantung cepat.
- Kulit kering.
- Kebingungan.
- Penyakit kuning akibat kerusakan hati.
- Sindrom Wernicke-Korsakoff.
Apa penyebab hiperemesis gravidarum?
Para ahli tidak tahu pasti apa penyebab hiperemesis gravidarum. Namun, peningkatan kadar hormon kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
Secara khusus, HCG (human chorionic gonadotropin), yang diproduksi tubuh Anda selama kehamilan — sangat cepat dan dalam jumlah besar.
Kadar HCG mencapai puncaknya sekitar 10 minggu kehamilan, yang merupakan saat kebanyakan orang melaporkan mengalami gejala paling parah. Estrogen, hormon lain yang meningkat selama kehamilan, juga dapat berperan dalam menyebabkan mual dan muntah.
Beberapa orang mungkin memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan HG. Faktor risiko hiperemesis gravidarum meliputi:
BACA JUGA:
- Mengalami HG pada kehamilan sebelumnya.
- Mengalami kehamilan ganda (kembar, kembar tiga, atau lebih).
- Hamil untuk pertama kalinya.
- Riwayat keluarga biologis dengan morning sickness parah atau HG.
- Riwayat mabuk perjalanan atau sakit kepala migrain.
- Mengalami penyakit trofoblastik gestasional (GTD), yang melibatkan pertumbuhan sel abnormal di rahim Anda.
Selain mengenal hiperemesis gravidarum, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!