MEDAN - Sudah hal wajar jika gula bisa meningkatkan risiko bertambahnya berat badan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan risiko terburuk dari konsumsi gula tak terukur, yaitu mengalami penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Cinta dengan makanan manis, ternyata mempengaruhi otak untuk mendambakan gula. Ketika tak mendapatkan cukup makanan manis maka mengalami gejala tertentu.
BACA JUGA:
Menurut Ken Berry, MD. dilansir Reader’s Digest, Jumat, 24 Juni, kecanduan gula merupakan feomena fisiologis yang dialami banyak orang. Tetapi banyak dokter dan ahli gizi menyangkal adanya kecanduan gula. Kecanduan gula juga berpengaruh pada perbaikan untuk meningkatkan kesehatan. Apa tanda-tanda kecanduan gula? Ini yang perlu diidentifikasi dan dikenali sehingga dapat mencari solusi untuk mengatasi.
1. Tidak menyadari telah makan terlalu banyak
Pola makan yang sehat itu menyadari porsi, ukuran, dan waktu. Tetapi apabila mengalami kecanduan, seseorang telah makan terlalu banyak lebih dari porsi ideal tetapi menyembunyikan. Dokter Berry menjelaskan bahwa ketika seseorang menyembunyikan permen atau brokoli di lemari mereka atau menyelinap untuk memakannya, ada kemungkinan mereka mengalami kecanduan gula.
2. Merasa perlu banyak makan untuk memuaskan keinginan
Makan tak terkontrol yang didorong keinginan kerap dikaitkan dengan pendekatan psikologis, atau yang dikenal dengan eating disorder. Sedangkan secara fisiologis dalam konteks kecanduan gula, makanan manis dianggap sebagai zat adiktif. Toleransi seseorang yang mengalaminya akan meningkat sepanjang waktu. Kebutuhan ini lebih untuk memuaskan keinginan. Misalnya, satu sendok es krim berhasil mencukupi keinginan hari ini, tetapi besok akan membutuhkan lebih banyak dan seterusnya.
3. Makan gula ketika tidak sedang lapar
Setelah makan besar, tetapi ingin menyantap kue di dalam kulkas. Perut kenyang pun kadang jadi bukan ukuran bagi orang yang kecanduan gula. Kecanduan gula mengabaikan lapar secara fisik, kata Lisa Rachel Snyder, pelatih makan intuitif.
4. Selalu mendambakan yang manis-manis
Manis dalam artian rasa makanan, tentu mengandung gula. Ini akan mempeengaruhi gula darah dan kerja insulin. Ini merupakan tanda yang paling mudah dikenali, karena kecanduan manis tak akan pernah terpuaskan selama belum memenuhi keinginan makan makanan bergula.
5. Ingin makanan asin
Tak hanya ditandai mendambakan makanan manis, kecanduan gula juga ditandai dengan keinginan makan makanan asin. Mengidam makanan asin adalah salah satu tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Ini sangat umum di antara mereka yang kecanduan makanan manis karena mereka sering kekurangan nutrisi utama.
Sebagai tambahan, kecanduan gula membuat seseorang yang mengalaminya menganggap bahwa gula dikonsumsi untuk menenangkan. Menurut Lin Anderson, LMHC., M.A., Ed.M., terapis berlisensi, ini merupakan gejala psikologis dari kecanduan gula. Mereka yang mengalaminya, terus menerus mengkonsumsi gula untuk mengatasi tekanan hidup, kebosanan, atau masalah psikologis lainnya seperti depresi atau kecemasan.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Suka dengan Makanan dan Minuman Manis? Ini 5 Tanda Anda Kecanduan Gula
Selain Tanda Diabetes Sejak DIni, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!