Batik 'Beras Tumpah' Presiden Jokowi yang Curi Perhatian Saat Pengumuman Ganjar Pranowo Capres, Apa Maknanya?
Presiden Joko Widodo (Foto: VOI/ HO-PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Jokowi hadir dalam pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang diusung PDIP.

Satu hal yang mencuri perhatian adalah batik yang dikenakannya. Presiden ke-7 Indonesia itu diketahui mengenakan batik khas Madura yang diproduksi oleh pengusaha lokal di Kabupaten Sumenep.

Didik Haryanto selaku pemilik dari Rumah Batik Tulis Canteng Koneng membenarkan bahwa batik yang dikenakan Jokowi dalam acara tersebut merupakan batik buatannya.

“Batik yang dipakai Bapak Presiden itu didapat saat beliau meresmikan bandara yang ada di Kabupaten Sumenep, Bandara Trunojoyo,” ungkap Didik Haryanto saat dihubungi VOI pada Jumat, 21 April.

Tidak hanya satu, Didik menyebut Jokowi membeli beberapa batik yang ia produksi. Batik lainnya juga sempat dikenakan saat Presiden memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Kapolres se-Indonesia pada Oktober 2022 lalu.

Mengenai motif batik yang dikenakan Jokowi kali ini, Didik menyebut bahwa motif tersebut merupakan perpaduan antara desain khas Canteng Koneng dengan motif beras tumpah khas Madura.

“Di lengkungan-lengkungannya itu ada goresan kecil-kecil seperti beras sedang tumpah. Itu khas Canteng Koneng yang dipadukan dengan motif khas Madura. Itu desain motifnya modern ala Canteng Koneng, dipadukan dengan ala khas klasik, tradisional,” kata Didik.

“Desain motifnya Canteng Koneng yang dipadukan dengan batik goresan beras tumpah, dimana beras tumpah sendiri dikenal dengan desain guri’en yang biasanya ada di background,” lanjutnya.

Terkait motif beras tumpah, kata Didik, diinspirasi dari tempat asalnya, Madura sebagai pulau yang tidak terlalu besar, namun bisa menghasilkan pangan melimpah jika dikelola dengan baik dan benar.

“Jadi, beras tumpah itu mengartikan bahwa Sumenep ini, dan Madura pada umumnya, lahan pertaniannya itu tidak besar. Namun, kalau dikelola dengan baik, tidak akan habis untuk mencukupo seluruh umat yang ada di pulau ini,” tuturnya.

“Butuh penanganan khusus lahan pertanian kita, supaya beras kita melimpah,” tandas Didik Haryanto.