Alami Mom Shaming, <i>Bun</i>? Hadapi dengan Cara Ini agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga
Ilustrasi (Karolina Grabowska/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Sekarang ini tekanan seorang ibu seusai melahirkan cukup berat. Selain harus beradaptasi dengan tugas barunya, para wanita juga harus berhadapan dengan komentar menghakimi atau mencela tentang cara melahirkan hingga pola asuh anak.

Tindakan merendahkan, mencela atau menghakimi seorang ibu tentang keputusan melahirkan secara normal atau sesar, mengasuh anak, hingga mengomentari perubahan bentuk fisik bisa masuk dalam kategori mom shaming. Mom shaming mampu melukai hati para ibu sehingga dapat berujung stres dan tak sedikit depresi.

Jika Anda mengalami mom shaming, berikut cara menghadapinya dilansir dari laman Choosing Therapy, Rabu, 13 September.

Prioritaskan Perawatan Diri

Setelah memiliki anak, ibu cenderung menempatkan kebutuhan dirinya di urutan terakhir. Tanpa sadar, ini justru membuat pengalaman Anda menjadi ibu sangat menguras tenaga. Cobalah memprioritaskan diri Anda dengan melakukan perawatan diri dan meluangkan waktu mengisi ulang tenaga. Aktivitas sederhana ini dapat membantu Anda menjadi lebih percaya diri dan tangguh secara emosional.

Fokus pada Pertumbuhan Pribadi sebagai Orang Tua

Alih-alih memfokuskan diri Anda pada komentar orang lain, lebih baik alihkan tenaga Anda bertransformasi jadi versi diri yang lebih baik dan bahagia. Pikirkan kembali tujuan Anda sebagai individu. Tanpa mempertimbangkan pendapat orang lain, coba ingat lagi apa tujuan Anda sebagai orang tua.

Berhenti Membandingkan Diri Anda dengan Orang Lain

Mom shaming dapat didorong oleh persaingan dan perbandingan. Namun, ingatlah bahwa setiap orang memiliki tantangan dan perjuangan dalam hidup mereka, dan tidak ada gunanya membandingkan perasaan Anda di dalam dengan penampilan orang lain di luar.

Yakinlah dengan Keputusan Anda

Setelah membuat keputusan terkait mengasuh anak, patuhi keputusan tersebut. Percayalah bahwa Anda membuat keputusan terbaik dengan informasi yang Anda miliki. Menebak-nebak hanya akan menambah rasa tidak aman dan keraguan. Serta mengundang orang lain untuk memberikan pendapatnya, jadi jangan biarkan diri Anda mengambil jalan seperti itu.

Pilih Satu atau Dua Sumber Tepercaya untuk Mendapatkan Informasi

Ada begitu banyak sumber informasi di luar sana tentang parenting, dan banyak di antaranya saling bertentangan. Pilih satu atau dua sumber terpercaya saja – misalnya, penyedia layanan kesehatan, buku, anggota keluarga, atau teman baik. 

Saat Anda membutuhkan dukungan, tetap gunakan beberapa sumber terpercaya tersebut daripada mengalami kelebihan informasi, pada akhirnya akan menimbulkan lebih banyak kebingungan.

Temukan support system

Cara terbaik menyembuhkan rasa malu dan tertekan karena mom shaming adalah dengan menjelaskannya dan berbicara pada orang lain yang memahaminya. Empati dan koneksi adalah penangkalnya, Anda dapat bergabung dengan kelompok teman, media sosial, atau kelompok dukungan secara langsung atau online.

Unfollow Akun Media Sosial yang Membuat Anda Merasa Buruk

Jika ada akun media sosial yang membuat Anda membandingkan diri secara negatif. Atau memunculkan perasaan tidak aman atau keraguan pada diri sendiri, berhenti memfollow akun tersebut. 

Media sosial adalah tempat mencari kesenangan dan koneksi. Tidak ada alasan mengikuti akun yang justru membuat Anda merasa lebih buruk. Follow akun media sosial yang berfokus pada metode parenting tanpa menghakimi dalam mengasuh anak.

Rayakan Kesuksesan Kecil

Rayakan tiap pencapaian kecil yang berhasil Anda raih. Ini bisa berupa nyalakan musik dan menari. Hubungi teman atau pasangan Anda dan bagikan cerita tersebut. Memeluk diri sendiri. Membeli hadiah untuk diri sendiri. Merayakan kemenangan membantu mengalihkan otak Anda memperhatikan hal-hal positif dan dapat membantu mengatasi keraguan diri.

Tetapkan Batasan

Jika seseorang menawarkan nasihat saat tidak diminta, tidak apa-apa mengatakan tidak. Anda tidak perlu menerimanya. Coba katakan sesuatu seperti, “Saya tidak sedang mencari nasihat saat ini, tapi terima kasih banyak atas perhatian Anda.” Ingatlah bahwa dengan menetapkan batasan sehat dapat membantu Anda mendapatkan mental lebih baik.