Sejarah Dadar Gulung Kue Manis Nan Gurih, Terinspirasi dari Pancake
Sejarah dadar gulung (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Apakah Anda salah satu penggemar dadar gulung? Kuliner nusantara yang satu ini cukup digemari oleh banyak orang. Dadar gulung memang terasa nikmat buat makanan pendamping atau suguhan buat tamu. 

Dadar gulung menjadi salah satu keragaman kuliner di Indonesia. Makanan berasa manis ini diyakini berasal dari Jawa dan Sumatera. Namun saat ini dadar gulung sangat mudah ditemukan di berbagai daerah di tanah air. 

Lantaran penggemarnya banyak, dadar gulung banyak dijajakan di pedagang pinggir jalan maupun masuk dalam menu rumah makan atau restoran. Makanan ini bisa diterima oleh lidah berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Lantas seperti apa sih sejarah dadar gulung menjadi salah satu kuliner favorit di Indonesia?

Apa Itu Dadar Gulung?

Dadar gulung bisa dibilang semacam kue yang terbuat dari adonan tepung beras, santan kepala, dan gula. Makanan berwarna hijau ini biasanya berisi kelapa parut atau gula merah di dalamnya. Dadar gulung menawarkan rasa manis sekaligus gurih di lidah penikmatnya. 

Namun saat ini sajian dadar gulung semakin berkembang karena kreativitas tangan-tangan pengolahnya. Kue dadar gulung kini ditawarkan dalam beragam warna, tak hanya hijau saja. Selain itu, isinya pun tidak sebatas parutan kelapa. Ada dadar gulung yang berisi cokelat, pisang, vla atau meses, hingga durian. 

Kue dadar gulung biasanya disuguhkan sebagai makanan ringan atau hidangan penutup setelah makanan berat. Namun saat ini kue ini sudah makin banyak ditawarkan oleh berbagai jenis penjual makanan. Adanya varian rasa dadar gulung juga meningkatkan peminat makanan ini. 

Tak cuma bisa dijumpai di Indonesia, kue dadar gulung juga dapat ditemukan di sejumlah negara Asia seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei. Di negara-negara tetangga tersebut, dadar gulung dibuat dengan bahan dan cara yang sedikit berbeda. 

Sejarah Dadar Gulung

Mengenai sejarah dadar gulung dapat memperkaya wawasan khasanah kuliner nusantara. Asal-usul dadar gulung juga bisa dipelajari sebagai gastronomi ilmu penyajian makanan berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan sosial di baliknya. 

Nama dadar berasal dari bahasa Melayu yang memiliki arti tebal atau berlapis-lapis. Sementara kata gulung merujuk pada cara penyajian kue ini yang dibuat dengan bentuk bergulung seperti kue pancake dari Eropa. 

Jika ditelusuri lebih jauh ke belakang, asal-muasal dadar gulung berawal dari masyarakat Romawi yang mengenalnya dengan nama pancake. Pancake adalah jenis kue yang populer di Eropa sejak 1430 M. Sementara itu di Eropa, makanan ini dikenal sebagai kuliner khas orang timur. Seiring perkembangannya, makanan ini diadopsi di negara-negara lainnya. 

Di negara Jerman, makanan ini dinamakan pfannkuchen. Sedangkan di Perancis, makanan ini disebut crepes dan di Amerika dijuluki nohehick. Di Indonesia pun kita mengenal jenis makanan ini sebagai dadar gulung. 

Perkembangan dadar gulung di Indonesia berkaitan dengan era pendudukan Belanda di tanah ini. Pada masa itu, banyak warga pribumi yang bekerja sebagai buruk di perkebunan milik kompeni. Warga lokal ini terinspirasi dari makanan tradisional dari Belanda yang dinamakan pannenkoeken (pancake).

Namun karena bahan-bahan pancake ala Belanda sulit ditemukan di Indonesia kala itu, masyarakat pribumi mencoba bikin pancake memakai bahan-bahan yang mudah didapatkan. Bahan yang digunakan yaitu tepung beras, kelapa parut, dan gula merah. Dari kreativitas tangan-tangan masyarakat itulah kemudian tercipta kue dadar gulung berasa manis dan gurih. 

Demikianlah ulasan sejarah dadar gulung dan perkembangannya sebagai kuliner khas Indonesia. Dadar gulung bisa menjadi pilihan cemilan bagi Anda yang suka manis dan gurih. Makanan ini bisa Anda buat sendiri di rumah secara mudah dengan bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas tadi. Baca juga cara membuat kue putri salju

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.