Orang Tua Wajib Tahu, Begini Caranya Mengenal Gejala Flu Perut pada Anak
Ilustrasi (Andrea Piacqadio/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pernah dengar istilah flu perut? Orang tua harus waspada sebab penyakit ini bisa menyerang anak-anak. Dikenal dengan nama gastroenteritis, flu perut adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang menyebabkan pembengkakan pada lambung, usus atau sistem pencernaan. 

Bila anak mengalaminya, gejala paling umum antara lain sakit perut, kram perut, diare (bila lebih parah bisa bercampur darah), mual, muntah, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, demam, dan sakit kepala. 

Dalam kondisi tersebut, anak mungkin terlihat lesu, demam tinggi, merasa gelisah dan tidak nyaman, terlihat kesakitan, frekuensi buang air kecil menurun, mulut kering, dan ia menangis tanpa air mata karena dehidrasi. 

Meski namanya flu, tapi gastroenteritis tidak disebabkan oleh virus influenza. Penyebab paling umum adalah rotavirus yang menular lewat mulut. Ini karena anak-anak seringkali memasukkan benda-benda yang mungkin sudah terkontaminasi. 

Virus lain yang bisa jadi penyebab flu perut adalah norovirus. Pada dasarnya virus ini menyerang siapapun, dari bayi sampai orang dewasa. Kasus keracunan makanan umumnya disebabkan oleh norovirus. Tempat yang sering jadi penularan virus ini misalnya ruang kelas, sekolah, kampus, tempat perawatan anak, asrama, dan ruang perawatan umum. Makanan dan air yang terkontaminasi menjadi sarana utama penyebaran virus. 

Jika anak mengalami gejala tersebut, segera lakukan perawatan di rumah. Pertama-tama, berikan ia cairan sedikit demi sedikit. Misalnya, seperempat cangkir tiap 15 menit atau satu sendok teh tiap menit. Jenis cairan yang diberikan bisa berupa ASI, susu formula, dan air putih. 

Untuk perawatan di rumah, anak bisa diberi makanan halus yang mudah dicerna, seperti roti, kentang, atau pisang. Jangan memberikan anak obat diare yang dijual di pasaran, kecuali atas anjuran dokter. 

Biasanya gejala flu perut bisa hilang sendirinya dalam waktu beberapa hari. Namun, segera bawa anak ke dokter bila demam tinggi sampai di atas  40 derajat Celcius, urine jadi pekat, terus muntah selama lebih dari dua hari, muntah darah, dan BAB berdarah.