YOGYAKARTA – Saat sedang menghadapi tekanan atau stres, kerap sekali sampai terbawa mimpi. Sudah tidur tak nyenyak, mimpi terasa intens dan penuh kecemasan. Bangun tidurnya, bukannya segar dan berenergi, tetapi malah frustasi dan khawatir. Kondisi ini disebut stress dreams atau mimpi stres. Faktor yang berkontribusi menyebabkan mimpi terasa intens dan penuh kecemasan, antara lain berikut ini.
1. Mengalami peristiwa yang menekan
Menghadapi situasi stres dalam hidup, merupakan penyebab umum mimpi yang dipicu stres. Ini ditandai ketika Anda tidur, masih mengkhawatirkan situasi yang dialami. Mulai dari pekerjaan, sekolah, hubungan, kesehatan, keuangan. Kekhawatiran ini, sampai-sampai terbawa mimpi.
Perlu dipahami, stress dreams berbeda dengan mimpi buruk dan mimpi biasa. Kalau mimpi buruk, membuat Anda merasa takut atau terteror. Tetapi kalau mimpi dipicu stres membuat kualitas tidur Anda tak maksimal.

2. Reaktivitas tidur
Reaktivitas tidur, dilansir VeryWellMind, Selasa, 18 Maret, mengacu pada kecenderungan seseorang untuk mengalami gangguan tidur akibat stres. Faktor yang menyebabkan, antara lain genetika, neurobiologis, dan stressor lingkungan. Seseorang yang mengalaminya, menjadi lebih reaktif sehingga mengembangkan gangguan tidur, seperti insomnia dan tidur penuh dengan kekhawatiran.
Peneliti menemukan bahwa pikiran sebelum tidur mendominasi isi mimpi. Pikiran yang diliputi rasa khawatir, menyebabkan tidur REM terfragmentasi, pengelolaan stres yang buruk, dan menyebabkan keadaan hipergairah kronis. Konsekuensi dari reaktivitas tidur yang meningkat ini adalah tidur yang lebih buruk, penurunan kemampuan mengatasi stres, dan ketegangan fisik serta mental akibat peningkatan tingkat stres.
3. Gangguan kecemasan
Mengidap gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko mengalami stress dreams. Peneliti menemukan, orang dengan gangguan kecemasan umum cenderung lebih banyak mengalami mimpi buruk daripada yang tidak memiliki kondisi ini. Mimpi buruk, dikaitkan dengan peningkatan kecemasan pada siang hari, dan memperburuk kualitas tidur.
BACA JUGA:
4. Persiapan kognitif
Saat keesokan hari mendapat tugas penting, seseorang lebih mungkin mengalami mimpi penuh kecemasan dan stres. Ini karena orang tersebut mempersiapkan semua hal untuk esok dan ingin melakukan yang terbaik. Faktanya, mimpi yang berasal dari stres bisa karena cemas akan kejadian yang akan datang. Satu penelitian menemukan bahwa bermimpi tentang kejadian yang membuat stres dapat membantu mempersiapkan Anda secara mental untuk menangani tugas tersebut.
Mengelola stres, penting dilakukan untuk mencegah kualitas tidur menurun saat menghadapi situasi stres. Ini bisa dengan mengambil aktivitas relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan kesadaran diri atau mindfulness. Bisa juga dengan menulis jurnal serta latihan napas. Ditambah lagi, buat batasan antara “waktu khawatir” dan istirahat. Perlu juga dipahami, tidur berkualitas penting untuk kesehatan fisik serta mental.