MEDAN - Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada 1980.
Prevalensi diabetes di dunia (dengan usia yang distandarisasi) telah meningkat hampir beberapa kali lipat sejak 1980, yang meningkat dari 4,7 persen menjadi 8,5 persen pada populasi orang dewasa.
BACA JUGA:
Sebagai bagian dari agenda untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, negara anggotanya telah menetapkan target untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular termasuk diabetes.
Target agenda PBB tersebut adalah untuk menurunkan jumlah tersebut jadi sepertiganya, agar dapat mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan menyediakan akses terhadap obat-obatan esensial yang terjangkau pada 2030.
Kasus Diabetes di Indonesia
Di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penyakit tidak menular termasuk diabetes menunjukan kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Pada 2013, prevalensi pengidap diabetes melitus tercatat sebesar 6,9 persen, lalu 2018 naik menjadi 8,5 persen.
Kemudian, hasil Riskesdas 2018 juga mencatat usia yang paling banyak menderita diabetes melitus berada pada rentang 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Selain itu, penderita diabetes melitus di Indonesia lebih banyak berjenis kelamin perempuan (1,8 persen) daripada laki-laki (1,2 persen).
Apabila melihat dari kedaerahan, diabetes melitus tertinggi ada di DKI Jakarta dan terendah di NTT.
Kemudian untuk daerah domisili lebih banyak penderita diabetes melitus yang berada di perkotaan (1,9 persen) dibandingkan dengan di perdesaan (1,0 persen).
Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.
Cara Pencegahan Diabetes di Indonesia
Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit Diabetes, Kementerian Kesehatan sudah punya program sendiri. Namanya CERDIK.
Pertama, cek kesehatan secara teratur untuk mengendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
Kedua, rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolah raga, berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur.
Ketika melakukan diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang manis atau yang berkarbonasi.
Selain itu Anda dapat beristirahat yang cukup dan mengelola stres dengan baik dan benar.
Artikel ini pernah dimuat di VOI.ID dengan judul: Hari Diabetes Internasional: Diabetes Semakin Mengancam.
Selain kasus diabetes di Indonesia, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!