Jangan Sampai Kasus Taylor Swift Terulang, Indonesia Siap Kolaborasi dengan Singapura untuk Konser Musik Skala Dunia
Taylor Swift saat tampil di Singapura (Instagram @taylorswift)

Bagikan:

JAKARTA - Dampak konser Taylor Swift selama enam hari di Singapura belum juga usai. Indonesia tampak tidak ingin kehilangan momentum dan terjadi hal serupa di masa mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun bertemu dengan Pejabat Menteri Perdagangan Singapura untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi dalam menghadirkan konser kelas dunia di Indonesia. Pertemuan tersebut terjadi saat Sandiaga Uno berkunjung ke Singapura pada Jumat, 8 Maret pekan lalu.

Pertemuan itu membahas potensi kolaborasi Indonesia dan Singapura yang dilihat mampu menghadirkan event kelas dunia, khususnya konser musik.

Pasalnya, berkaca dari konser Taylor Swift di Singapura selama enam hari, perekonomian mereka mengalami peningkatan karena pengeluaran penonton konser menjadi lima kali lipat lebih besar dibanding wisatawan biasa.

Oleh karenanya, saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan Indonesia Tourism Fund (Dana Pariwisata Indonesia) sebagai penyedia dana pendamping dan insentif bagi pelaku parekraf di Tanah Air.

"Strateginya kita menawarkan insentif khusus bagi para promotor atau event organizer yang akan mendatangkan atraksi internasional di Indonesia," kata Sandiaga Uno dalam siaran pers, dilihat Rabu, 13 Maret.

Sandiaga Uno menyebut insentif yang ada tidak terbatas pada penyelenggaraan konser musik saja, namun juga untuk penyelenggaraan event kebudayaan dan olahraga.

Menparekraf menyebut pihaknya juga akan bekerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk menyiapkan infrastruktur penunjang, digitalisasi perizinan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan pemberantasan calo. Hal tersebut penting untuk meningkatkan persaingan Indonesia dengan negara Asia Tenggara lain dalam menghadirkan event berkelas internasional.

"Kami meyakini dengan digitalisasi perizinan konser atau perizinan satu pintu, promotor tidak akan mengalami kesulitan dan dapat mengeluarkan biaya yang lebih murah selama pengajuan izin,” kata pria yang akrab disapa Sandi itu.

“Mekanisme ini juga akan memangkas alur perizinan serta membuat proses yang ada menjadi lebih transparan," imbuhnya.

Namun begitu, Sandi juga menekankan bahwa musisi nasional juga tidak kalah berkualitas dengan musisi-musisi internasional. Terlebih, Indonesia juga memiliki banyak festival musik yang tersebar di berbagai wilayah untuk musisi lokal.

"Banyak juga musisi Indonesia dan internasional yang berkolaborasi seperti konser Coldplay di Jakarta dan Jonas Brothers di ICE BSD. Kita harus mampu meningkatkan kapasitas kompetensi musisi nasional melalui pengembangan teknologi, akses digitalisasi, maupun strategi pemasaran yang inovatif melalui pemanfaatan platform digital," pungkas Sandiaga Uno.