Bagikan:

JAKARTA - Green Day menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Saat menggelar konser di Johannesburg, Afrika Selatan pada 19 Januari lalu, Billie Joe Armstrong (vokal, gitar) menyindir pengusaha Elon Musk dalam penampilannya.

Dari potongan video yang diunggah akun X @GreenDayItaly_, tampak band asal California itu sedang membawakan lagu hits berjudul “American Idiot”.

Dalam repertoar tersebut, Armstrong mengubah lirik lagu untuk mengejek Elon Musk.

Lirik lagu yang seharusnya berbunyi, “Well, maybe I'm the faggot, America / I'm not a part of a redneck agenda.” Diubah oleh Armstrong menjadi “Well, maybe I'm the faggot, America / I'm not a part of a Elon agenda.”

Kritik Green Day terhadap Elon Musk itu menjadi sangat keras, karena ditampilkan di Afrika Selatan, negara tempat pemilik Tesla dan media sosial X itu lahir.

Seperti diketahui, saling sindir antara Green Day dengan Elon Musk terjadi karena sang pengusaha dikenal sebagai salah satu pendukung utama Donald Trump dalam kampanye Presiden Amerika Serikat tahun lalu.

Perubahan lirik di lagu “American Idiot” juga pernah dilakukan Green Day saat tampil di pertunjukan Dick Clark’s New Year’s Rockin’ Eve pada 31 Desember 2023. Mereka menegur Donald Trump, dengan menyanyikan, “Saya bukan bagian dari agenda MAGA”.

Beberapa hari kemudian, Musk pada mengejek Green Day atas suntingan tersebut. Ia menulis dalam sebuah posting X, “Green Day berubah dari mengamuk terhadap mesin menjadi mengamuk dengan lemah lembut untuknya,”

Bassis Green Day, Mike Dirnt balik mengejek Musk dengan mengatakan, “Elon Musk sebenarnya adalah mesin. Saya tidak bisa menerima hal lain dari itu. Dia tidak malu mengatakan hal-hal bodoh di internet. Terserah. Lagu itu berusia dua puluh tahun, dan kami adalah Green Day. Apa yang Anda harapkan?”

Seruan Green Day pada akhir tahun 2023 terhadap Trump bukanlah yang pertama kalinya. Di American Music Awards (AMA) tahun 2016, mereka memimpin nyanyian "Tolak Trump, tolak KKK, tolak AS yang fasis" sebagai protes terhadap kandidat pemilihan Presiden saat itu.

Pada Agustus 2023, Green Day juga menjual kaus oblong yang menampilkan foto Donald Trump untuk amal dalam waktu terbatas. Kaus oblong yang diberi judul “Ultimate Nimrod”, menggunakan foto Trump yang viral untuk membuat ulang sampul album “Nimrod”, dengan judul album menutupi wajah Trump.

Menjelang pemilihan Presiden AS tahun lalu, Armstrong juga mendesak para penggemar untuk memilih Kamala Harris. "Pilih Harris. Saya pikir mungkin ada banyak hal yang tidak disetujui orang, tetapi satu hal yang kami sepakati adalah Trump harus pergi dan kita perlu membalik halaman.”