Menpora Hanya akan Kirim Cabor yang Berpotensi Sumbangkan Banyak Medali ke SEA Games Vietnam
Menpora Zainudin Amali (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan pihaknya hanya akan mengirimkan cabang-cabang olahraga prioritas sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), ke SEA Games 2021 Vietnam pada 12-23 Mei.

Langkah itu dilakukan mengingat SEA Games hanya sasaran antara pembinaan prestasi olahraga nasional atau evaluasi menuju Asian Games. Namun Zainudin mengatakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saat ini belum menentukan cabang olahraga mana saja yang akan dikirim ke Vietnam karena masih dalam tahap penilaian tim independen.

"Sekarang ini sedang proses review. Meski pelatnas sudah jalan sejak Januari, tetapi kami memprioritaskan cabang-cabang yang mendukung kami di DBON karena kita akan segera ikut kualifikasi Olimpiade Paris 2024," kata Zainudin usai menutup Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia di Tangerang, Selasa dikutip Antara, Rabu.

Kemenpora, lanjut dia, juga akan memfokuskan cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan banyak medali dan berpeluang menjadi juara umum cabang olahraga.

Sementara itu, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan partisipasi dalam SEA Games 2022 hanya bentuk solidaritas Indonesia kepada tuan rumah Vietnam dan komunitas olahraga Asia Tenggara karena SEA Games seharusnya digelar pada 2021, namun diundur ke 2022 akibat lonjakan kasus COVID-19 di Vietnam.

Penundaan tersebut berakibat kepada pembatasan anggaran persiapan dan keberangkatan menuju multievent dua tahunan itu.

Okto, sapaan akrab Raja Sapta, menyatakan pengiriman atlet ke SEA Games harus dibatasi, hanya untuk cabang-cabang olahraga yang berpotensi meraih medali.

“Kami memberangkatkan atlet di SEA Games itu bentuk dukungan kita kepada tuan rumah. Jadi tentunya agak kurang tepat apabila ditanya target karena ini bukan tempatnya target, tetapi hanya sebatas partisipasi kita di Asia Tenggara,” kata Okto.

“Apabila ada yang mandiri, berdasarkan kesepakatan kami dengan cabor, semua cabor akan kami berangkatkan apabila mereka mau mandiri artinya mereka mau berisiko (membayar) sendiri dan kami akan mendukung mereka,” katanya lagi.