MotoGP Mandalika, Itung-Itungan Untung yang Dihasilkan
Pebalap MotoGP asal Italia dari tim Gresini Racing Ducati, Enea Bastianini, dengan sponsor produk Indonesia yang menempel di badannya. (Foto: MotoGP)

Bagikan:

MEDAN - Artikel ini akan membahas itung-itungan untung yang didapatkan dari MotoGP Mandalika bagi Indonesia.

Berdasakan data dari Dorna sebagai pemilik MotoGP, pada 2020 setiap seri ditonton di 432 juta rumah di lebih dari 200 negara.

MotoGP juga menjangkau 30 juta penggemar melalui sosial media serta platform digital dengan 12,2 miliar impresi, 3 miliar penonton video, dan 2,5 miliar menit menonton.

MotoGP juga diikuti oleh 13,9 juta penggemar di Facebook, 10,2 juta di Instagram, 2,7 juta di Twitter, 3,7 juta subscribers di Youtube, dan 465 ribu pengikut di Tiktok.

Siapakah Pemilik Sirkuit Mandalika?

Dorna Sports dan ITDC sebagai pemilik Sirkuit Mandalika telah bersepakat menggelar MotoGP selama 10 tahun di Indonesia.

MotoGP juga menjadi ajang promosi dan pengembangan produk bagi pabrikan motor, yang akan di jual ke pasar , dengan melakukan pencitraan moto khas Indonesia, Satu Hati" yang menjadi "One Heart", dan "Semakin di Depan" di era Valentino Rossi, untuk menaikkan brand awareness.

Pelumas Federal Oil, helm KYT, dan industri herbal Deltomed dengan produk Antangin, telah lama mempunyai visi mendunia.

Setelah mengakuisi merk asal Italia, Suomy , Merek KYT masuk pun masuk ke MotoGP. Produk KYT dan Soumy telah dipakai pembalap di semua kelas, termasuk Mario Suryo Aji di Moto3. Di MotoGP ada Enea Bastianini yang menang pada MotoGP seri Qatar dan pebalap Aprilia Aleix Espargaro. Seri helm yang dipakai oleh Bastianini, menjadi buruan para kolektor, walaupun harganya dua kali UMR Jakarta.

Persaingan produk global sama ketatnya dengan persaingan pebalap mengejar podium MotoGP.

Saat ini Pertamina pun mulai ikut dalam persaingan produk global, karena selaras dengan bisnis bahan bakar dan pelumas yang digeluti Pertamina dengan menjadi sponsor utama seri balapan dengan nama Pertamina Grand Prix of Indonesia dan nama Sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Saat konferensi pers Tim Moto2 Pertamina Mandalika SAG, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, "Pertamina terus kita dorong menjadi perusahaan global. Kita punya target Pertamina memiliki valuasi 100 miliar dolar AS. Tentu ajang ini adalah langkah kecil Pertamina, saya yakin Pertamina punya langkah lebih besar lainnya,” katanya.

Erick juga melihat potensi penduduk Indonesia yang didominasi generasi muda dan memiliki kultur menggunakan sepeda motor yang kuat. Dengan kondisi itu, MotoGP akan tetap akan digemari sampai sepuluh tahun mendatang.

Jika ajang MotoGP benar-benar ditangani dengan serius dan tekun, bukan hal yang mustahil Indonesia dan Mandalika semakin kuat di peta dunia.

Indonesia telah mampu menyejajarkan teknologi maju, sumber daya manusia yang terampil, serta potensi alam.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Hitung Mundur MotoGP Mandalika: Ini Bukan Sekedar Balap Motor, Tapi Juga Papan Iklan Internasional

Selain MotoGP Mandalika, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!