JAKARTA - Napoli berambisi menjad tim pertama yang menaklukkan Juventus saat bertemu dalam big match Serie A Italia di Stadion Diego Armando Maradona, Minggu, 26 Januari 2025 dini hari WIB. Pelatih Napoli Antonio menyatakan tegas tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan.
Conte menaruh respek kepada Juves, eks klubnya saat menjadi pemain maupun pelatih. Juve tercatat sebagai satu-satunya tim di Serie A yang belum pernah kalah. Hanya, Juve kebanyakan bermain imbang sehingga belum bisa menembus empat besar atau zona Liga Champions.
Sebaliknya, Conte sukses membawa Napoli ke puncak klasemen. Meski saat ini dibayangi Inter Milan secara ketat, namun Napoli menjadi salah satu kandidat untuk kembali memenangi Scudetto setelah 2023.
Persoalannya, Napoli hanya unggul tiga poin atas Inter. Lebih dari itu, Inter diuntungkan karena menyimpan satu pertandingan sehingga mereka sewaktu-waktu bisa merebut posisi puncak.
Conte pun berharap bisa mempertahankan posisi itu saat Napoli meladeni tamunya, Juve. Ini tetap menjadi laga spesial bagi Conte yang pernah menjadi sosok penting Bianconeri.
Ya, Conter menjadi pilar lini tengah Juve selama 13 tahun dan lima kali memenangi titel liga serta sekali menjadi juara Liga Champions. Dia juga membawa Juve meraih gelar juara Coppa Italia dan Supercoppa Italiana. Selain itu Piala UEFA (kini Liga Europa) pernah dibawa Conte bersama Juve.
Saat menjadi pelatih selama tiga tahun, dia selalu memenangkan Sudetto. Conte juga meraih sukses bersama klub-klub lain seperti Chelsea dan Inter. Kini, pelatih berusia 55 itu berambisi membawa Napoli meraih trofi. Dirinya puntak akan memberi ampun terhadap klub yang pernah dibelanya saat mereka bertemu di kompetisi domestik.
Hanya, Conte tetap menaruh respek kepada Juve yang mencatat rekor tak pernah kalah. Namun Juve sudah 13 kali bermain imbang dari 21 kali pertandingan liga. Rekor yang mengesankan, namun Conte memastikan tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan.
"Juventus tak terkalahkan selama 21 pertandingan. Tidak ada tim yang sampai saat ini mampu mengalahkan mereka. Namun pernyataan itu tidak sepenuhnya tepat. Terlalu banyak bermain imbang berarti seharusnya menang. Dan itu yang menyebabkan adanya jarak poin," kata Conte seperti dikutip Football Italia.
"Yang jelas tim yang tidak terkalahkan itu tidak pernah ada. Anda, cepat atau lambat bakal kalah. Apa pun, kekalahan itu merupakan bagian dari kehidupan. Musim lalu, mereka menunjukkan sebagai tim yang kuat. Mereka meraih banyak poin dan mampu mendekati puncak klasemen," ujarnya.
"Mereka juga melakukan perekrutan yang ekselen. Tim juga berlaga di Liga Champions dan mereka sejajar dengan klub top lain seperti Inter dan AC Milan. Anda tetap menaruh respek kepada mereka. Tetapi Anda tak bisa menutup fakta bahwa tujuan akhir adalah menang," kata Conte menegaskan.
Conte optimistis Napoli melanjutkan tren positif dan kembali meraih kemenangan dalam big match tersebut. Apalagi, I Partenopei punya modal bagus dengan mengalahkan Atalanta 3-2. Mereka selalu menang selama lima laga sebelumnya. Ini yang menjadikan Napoli masih bertahan di puncak.
Sementara, Juve sudah menunjukkan penampilan bagus saat mengalahkan Milan 2-0 di Liga Italia. Hanya saat kembali berlaga di Liga Champions La Vecchia Signora memetik hasil imbang lagi. Mereka ditahan Club Brugge tanpa gol sehingga masih berkutat di zona playoff.
BACA JUGA:
Problem lini depan yang kurang klinikal yang menjadikan tim keseringan bermain imbang mendorong pelatih Thiago Motta meminjam striker Paris Saint-Germain Randal Kolo Muani.
Penyerang tim nasional Perancis ini pun bakal melakukan debut. Hanya, dia kemungkinan mengawali laga dengan duduk di bench.
Menariknya, Motta justru memainkan Nico Gonzalez sebagai 'false nine. Sebaliknya, striker Dusan Vlahovic dibangkucadangkan meski dalam kondisi fit. Motta menyebut ada pertimbangan teknis yang menjadikan Vlahovic tak menjadi starter di laga tersebut.
Napoli sendiri tetap bertumpu kepada striker Romelu Lukaku. Dia ditopang Matteo Politano, Scott McTominay dan David Neres.