JAKARTA - Kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, menerima julukan legenda Spurs meski hanya untuk satu hari setelah mengangkat trofi pertama klub dalam 17 tahun menyusul kemenangan di final Liga Europa pada Kamis, 22 Mei 2025, dini hari WIB.
Spurs mengalahkan Manchester United 1-0 di Bilbao, Spanyol, berkat gol Brennan Johnson di babak pertama.
Itu adalah gelar pertama klub London utara tersebut sejak memenangi Piala Liga Inggris tahun 2008 dan kemenangan Eropa pertama sejak memenangi Piala UEFA keduanya--yang sekarang setara dengan Liga Europa--tahun 1984.
Trofi itu juga merupakan trofi pertama yang dimenangi Son--yang bergabung Tottenham 10 tahun lalu--dalam karier klubnya. Satu-satunya trofi yang pernah diraihnya adalah saat memenangi Asian Games bersama Korea Selatan pada 2018.
Setelah mengatakan di awal musim ini bahwa ia ingin dikenal sebagai legenda Spurs, tetapi belum merasa berhak atas kehormatan itu, Son ditanya setelah kemenangan tersebut apakah ia kini menganggap dirinya layak menjadi legenda.
BACA JUGA:
"Katakan saja saya seorang legenda. Kenapa tidak? Baru hari ini!" kata Son kepada TNT Sports.
"Selama 17 tahun tidak ada yang melakukannya. Jadi, dengan pemain-pemain hebat seperti itu, ya, hari ini adalah harinya. Mungkin hari ini saya akan mengatakan bahwa saya adalah legenda klub ini."
"Saya merasa luar biasa. Inilah yang selalu saya impikan. Hari ini adalah hari itu terjadi. Mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan. Saya sangat sangat bahagia. Saya adalah pria paling bahagia di dunia," ujarnya lagi.
Son baru saja pulih dari cedera kaki dan masuk dari bangku cadangan pada pertandingan final Liga Europa di menit ke-67. Setelah peluit akhir dibunyikan, ia merayakan kemenangan dengan meriah bersama rekan-rekannya.
Kemudian dengan mengenakan bendera Korea Selatan, ia memberi hormat kepada para suporter di tribun.
Gelar juara ini menjamin Spurs mendapat tempat di Liga Champions musim depan dan membantu menyelamatkan musim yang suram--terpuruk di posisi ke-17 Liga Inggris menjelang pertandingan terakhir.
"Jika Anda melihat keseluruhan musim, selalu ada beberapa situasi yang membuat Anda mengalami masa-masa sulit, tetapi kami sebagai pemain selalu bersatu."
"Para pemain muda selalu tampil maksimal. Saya selalu berusaha memberi mereka nasihat yang baik, berbicara positif. Saya sangat beruntung memiliki sekelompok pemain yang luar biasa bersama saya," kata pemain berusia 32 tahun itu.
Hanya beberapa minggu yang lalu, Son mengucapkan selamat kepada Harry Kane, mantan rekan setimnya di Tottenham. Kane akhirnya memenangi trofi pertama dalam kariernya setelah meninggalkan Spurs dan bergabung Bayern Munchen.
Son dan Kane telah bekerja sama sebagai penyerang terbaik di Liga Inggris, saling membantu untuk mencetak lebih banyak gol daripada duo penyerang lainnya dalam kompetisi tersebut.
Kane harus pindah ke Bayern Munchen yang akhirnya mendapatkan trofi pertamanya. Namun, Son mampu melakukannya saat masih bersama Spurs.
Son dan Kane bersama-sama ketika Tottenham kalah di final Liga Champions 2019 dari Liverpool. Dia adalah satu-satunya pemain inti dari pertandingan itu yang masih berada di Spurs.
"Saya merasakan tekanan. Saya sangat menginginkannya. Tujuh hari terakhir saya memimpikan pertandingan ini setiap hari."
"Itu akhirnya terjadi. Saya bisa tidur nyenyak sekarang dan saya bisa menikmatinya. Hari ini adalah hari yang bisa kami rayakan."
"Jadi, mari kita buat hari ini menjadi hari yang tidak akan pernah kita lupakan dan mungkin saya akan ketinggalan pesawat besok!" kata Son.