Bagikan:

JAKARTA - 90 menit menuju Scudetto saat Napoli menjamu Cagliari di laga terakhir Serie A Italia di Stadion Diego Armando Maradona, Sabtu, 24 Mei 2025 dini hari WIB. Pelatih Antonio Conte menyatakan tegas tim sepenuhnya fokus dan tetap tenang demi memenangkan laga penentuan.

Liga Italia menjadi paling menegangkan dan ketat karena kepastian juara ditentukan di laga terakhir. Berbeda dengan Premier League Inggris yang sudah diketahui juara saat liga belum berakhir. Liverpool sudah lebih dulu juara karena Arsenal tidak bisa memburunya.

Begitu pula Barcelona yang menjadi juara La Liga Spanyol karena Real Madrid sudah tertinggal poin sebelum kompetisi berakhir.

Bayern Munchen memastikan juara Bundesliga Jerman karena perolehan poin pesaingnya Bayer Leverkusen sudah cukup jauh. Di Ligue 1 Prancis, tim elite Paris Saint-Germain tidak bisa dibendung para pesaingnya.

Di kompetisi Serie A, Napoli masih bersaing ketat dengan juara bertahan Inter Milan. Bahkan perburuan Scudetto ditentukan di laga terakhir saat Napoli yang memimpin klasemen dengan perolehan poin 79 menjamu Cagliari.

Sebaliknya, Inter yang menduduki peringkat dua menyambangi markas Como 1907, klub milik perusahaan rokok Indonesia, PT Djarum.

Inter kehilangan kesempatan merebut takhta klasemen setelah gagal mengalahkan Lazio dan hanya mampu bermain imbang 2-2 di pertandingan kandang pekan lalu.

Kegagalan itu menjadikan Inter harus memenangkan laga terakhir. Namun nasib tim asuhan Simone Inzaghi tersebut masih bergantung pada hasil pertandingan Napoli.

Sebuah ironi karena sebelumnya Inter sempat menguasai posisi puncak. Hanya saja, mereka kehilangan momentum sehingga menelan kekalahan 1-0 saat melawan Bologna dan kemudian menyerah juga dengan skor satu gol dalam laga di kandang sendiri melawan AS Roma.

Kekalahan dari Roma yang menjadikan Inter akhirnya ditinggalkan Napoli. Repotnya lagi, Inter harus membagi konsentrasi karena mereka masih berlaga di final Liga Champions melawan PSG.

Ini menjadikan Napoli sedikit di atas angin. Apalagi, Scott McTominay dkk bermain di hadapan suporter sendiri yang menjadikan fighting spirit mereka  sudah pasti berlipat ganda. Meski demikian, Conte meminta pemain tetap tenang dan fokus menghadapi laga pamungkas itu.

"Kami telah menjalani kompetisi yang sangat ketat. Dan laga terakhir ini akan membawa saya memenuhi tanggung jawab memberikan yang terbaik dan bersejarah bagi Naples dan fans," kata Conte seperti dikutip Football Italia.

"Kami harus bekerja bersama dalam bertahan maupun menyerang. Kami tahu kerja keras yang membawa kami dalam posisi seperti sekarang ini. Kini, kami harus menuntaskannya," ujarnya.

"Saat kami berhasil menahan imbang Inter, saya katakan, 'Bila mau, kami pasti bisa.' Di pertandingan terakhir ini, pemain sudah tahu pekerjaan ini harus diselesaikan," ujar Conte yang tak bisa mendampingi tim di laga tersebut.

Conte mendapat kartu merah saat I Partenopei bermain imbang 0-0 melawan Parma. Dirinya terlibat ketegangan dengan pelatih Parma Cristian Chivu. Mereka saling berteriak dan adu mulut sehingga keduanya sama-sama diusir wasit.

"Saya menyesal tidak bisa mendampingi tim. Saat menghadapi pertandingan ini, Anda tentu ingin berada di sana bersama fans untuk mengarahkan tim. Namun saya sepenuhnya percaya kepada staf pelatih. Begitu pula dengan atmosfer pertandingan dari suporter. Meski saya berada di tribun, tetapi hati saya bersama mereka," ucapnya lagi.

Laga melawan Cagliari memang menjadi penentuan bagi Napoli. Menanggapi laga itu, Conte menilai tidak berbeda dengan yang lain. Meski demikian, dia mengakui Cagliari merupakan tim yang bagus dan pantas mendapat respek.

"Cagliari itu tim yang bagus. Kami harus bermain dengan menaruh respek kepada tim lawan. Bila kami menaruh respek, maka kami berpeluang menang," ujar Conte.